WahanaNews.co | Pemerintah Kabupaten Sumedang dan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) sepakat membantu desa dalam mengoperasikan program Smart Village melalui kegiatan Praktik Lapangan (PL) Tematik.
Dalam PL ini, IPDN akan menerjunkan 540 praja. Nantinya, masing-masing desa akan ditempatkan kurang lebih 5 orang praja.
Baca Juga:
RSUD Sumedang Ajukan Anggaran DBHCHT Senilai Rp 2 M, Berikut Peruntukannya
Rencananya, PL Tematik IPDN ini akan ini akan dilaksanakan selama 20 hari, mulai tanggal 7 Maret 2022.
Menurut Dekan Fakultas Ilmu Manajemen Pemerintahan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Khalilul Khairi, setiap tahun kurikulumnya selalu melaksanakan PL.
"Namun untuk PL Tematik baru kali ini dilaksanakan karena sebelumnya hanya bersifat umum dan ditentukan oleh pihak Pemda sendiri," kata Khalilul yang juga panitia PL Tematik IPDN.
Baca Juga:
Marak Rokok Ilegal, Pemkab Sumedang Gencar Operasi Pasar Hingga Pelosok
Khalilul menambahkan, nantinya praja dapat belajar serta mendapat pengalaman langsung menggunakan teknologi dalam manajemen pemerintahan.
"Saya senang karena IPDN bisa terlibat dan berkontribusi dalam program Pemkab Sumedang untuk membantu desa mengoperasikan Smart Village."
"Kita akan bantu membuat Smart Village ini menjadi nyata sehingga di tiap desa manajemen pemerintahannya menjadi lebih mudah, transparan, akuntabel dan efisien," katanya saat rapat teknis persiapan Praktek Lapangan IPDN di ruang rapat Sekretaris Daerah Sumedang, Kamis (24/2/2022).
Sekretaris Daerah Kabupaten Sumedang Herman Suryatman mengatakan, PL Tematik Praja IPDN dengan tema Smart Village akan menjadi sangat menarik.
"Ini bukan hanya menjadi kebutuhan kampus tetapi juga sesuai kebutuhan Kabupaten Sumedang. Kita akan dorong, drive dan akselerasi 108 desa supaya betul-betul menjadi Smart Village. Ini sesuai kebutuhan dan komitmen kita menjadikan 270 desa dan 7 kelurahan di Sumedang menjadi smart village. Kita akan mulai dari 108 desa," ujarnya.
Menurut Sekda, program Smart Village sebenarnya sudah berjalan di Sumedang. Infrastruktur dan teknologinya sudah masuk di semua desa dan digital office sebagai jangkar transformasi digital juga sudah ada di semua desa.
Hanya saja, lanjut Sekda, program ya belum optimal. Sehingga, dengan kehadiran praja dalam kegiatan PL ini, tentunya akan menjadi penggerak optimalisasi Smart Village.
"Ada 5 outcome yang diharapkan dari pelaksanaan PL Tematik. Yaitu optimalnya penggunaan e-Office desa, optimalnya update desa cinta statistik, terbangunnya mini comand center desa, optimalnya e-SAKIP Desa dan optimalnya perencanaan SAKIP desa tahun 2022. Diharapkan itu bisa dituntaskan selama 20 hari," ungkapnya.
"PL ini paling relevan dengan kebutuhan kita dan canggih karena monitoringnya dilakukan secara digital. Saya harap begitu kegiatan selesai, bisa menjadi kebanggaan dan direplikasi bagi desa lainnya."
Sekda berharap kegiatan tersebut bisa menginspirasi perguruan tinggi lainnya untuk berkolaborasi dengan Pemkab Sumedang dalam pelaksanaan PL maupun KKN.
"Ini luar biasa, terlebih ada supporting budget karena para praja ini dibiayai oleh IPDN. Membangun tidak harus selalu pakai APBD, inilah kolaborasi dan inovasi," pungkasnya. [bay]