Ia juga
ingin memastikan, kiriman oksigen dari Jabar sudah berdatangan.
Saat
Ganjar datang, pihak Samator menjelaskan bahwa proses produksi belum bisa
optimal.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Namun, untuk kiriman
oksigen dari Jabar, sebagian sudah sampai.
"Kemarin
produksi terhenti karena listrik mati. Dari PLN sudah bergerak dengan
mengalihkan aliran ke pabrik ini. Karena oksigen sekarang masuk sebagai
produksi sangat vital, maka solusinya harus cepat. Tapi problemnya tidak
berhenti sampai di situ. Setelah listrik menyala, ternyata butuh waktu sekitar
10 jam untuk bisa menghasilkan oksigen," kata Ganjar.
Akibat
kejadian itu, cadangan oksigen di Jateng hilang sekitar 60 ton.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Untuk
itu, dirinya tadi malam sudah meminta pengiriman pasokan oksigen dari Jabar
dipercepat dan meminta Kapolda beserta timnya untuk mengawal.
"Saya
kontak-kontakan dengan Pak Kapolda, mereka mengawal dari Cilegon. Pak Menko Marves
juga telepon saya untuk memastikan. Hari ini saya cek, kiriman dari
Cilegon sudah datang satu. Kita pakai dulu, yang lain mungkin sebentar
lagi," ucapnya.
Dari
satu tangki oksigen yang sudah datang itu, sebagian sudah dikirim untuk pemenuhan
oksigen di Semarang dan Rembang yang sudah dikirim pagi tadi.