WahanaNews.co | Sebanyak 16 orang diperiksa terkait kematian mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin (Unhas), Virendy Marjefy Wehantouw (19) yang meninggal dunia saat mengikuti kegiatan pendidikan dasar (diksar) Mapala 09 Unhas.
"Iya benar, 16 orang sudah kita mintai keterangan, termasuk panitia, pengurus dan peserta," kata Kanit Tipidum Satreskrim Polres Maros, Ipda Wawan Hartawan dilansir dari CNNIndonesia.com, Jumat (20/1).
Baca Juga:
Cemburu Buta, Dosen Unhas Dianiaya Suami Asal Italia
Kendati demikian, kata Wawan, sejumlah peserta diksar Mapala 09 Unhas belum dimintai keterangan karena masih berada di luar Sulsel.
"Masih ada beberapa orang yang berada di Jakarta, makanya kita minta pengurus mapala untuk segera menghadirkan para peserta tersebut untuk dimintai keterangan," ungkapnya.
Selain itu, penyidik Polres Maros kata Wawan dalam waktu dekat ini akan menjadwalkan pemeriksaan terhadap pihak kampus.
Baca Juga:
Anies Baswedan Bicara Penangangan Stunting di Universitas Hasanuddin
"Insya Allah Selasa pekan depan kita jadwalkan pejabat kampus akan kita mintai keterangan soal pelaksanaan kegiatan diksar tersebut," pungkasnya.
Virendy Marjefy Wehantouw (19) mahasiswa Fakultas Teknik jurusan arsitektur angkatan 2021 meninggal dunia saat mengikuti diksar pada Jumat (13/1).
Virendy tewas saat mengikuti lintas jalur dari Kabupaten Maros ke Malino, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.