"Aktingnya kurang rapi karena di lokasi ada Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut, Pak Rapidin Simbolon, Ibu Sorta Siahaan, Ibu Sarma Hutajulu, Disman Sihombing, Dennis Simalango, dan lainnya. Tapi kok bisa ya katanya kancing baju copot, lalu orangnya opname. Sudahlah, hentikan semua sandiwara itu," ujar Joko.
Sebagai catatan, Camelia Neneng sebelumnya telah melaporkan Masinton Pasaribu ke Polrestabes Medan atas dugaan penganiayaan, dengan tuduhan bahwa kerah bajunya ditarik hingga kancingnya copot.
Baca Juga:
Sempat "Dibegal" KPU Tapteng, Peluang Masinton-Mahmud Ikuti Kontestasi Pilkada 2024 Terbuka Kembali
Camelia juga sempat menjalani pemeriksaan medis di RSUD Dr. Pirngadi Medan.
Peristiwa ini terjadi setelah kader PDI Perjuangan menyelesaikan Rapat Kerja Daerah Khusus (Rakerdasus) PDIP Sumut di Hotel Adimulia Medan pada Minggu (6/10/2024).
Setelah rapat, Camelia dan sejumlah kader PDI Perjuangan pergi ke tempat kuliner di Jalan Iskandar Muda untuk makan durian.
Baca Juga:
KPU Tapanuli Tengah Tolak Pendaftaran, Masinton Pasaribu: Aturan Tidak Jelas!
Masinton, yang juga berada di sana, kemudian memanggil Camelia dan beberapa kader lainnya, menuduh mereka tidak mendukung pencalonannya sebagai Bupati Tapanuli Tengah.
"Ibu Camelia didatangi Pak Masinton sambil bertanya kenapa kau tidak tegak lurus dengan perintah partai. Buka bajumu itu kalau kau tak mau tegak lurus kata Pak Masinton sambil mencengkeram bajunya Bu Camelia sampai putus kancing baju itu. Saat kerah bajunya ditarik, ibu Camelia langsung histeris dan menangis," kata Ari Mitara Halawa yang merupakan kader PDI Perjuangan.
Terpisah, Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut Aswan Jaya mengatakan sikap Camelia terlalu berlebihan.