Sebelum melakukan tradisi melukat untuk diri sendiri di pura, terlebih dahulu melakukan doa yang intinya menyatakan tujuan dan harapan.
Sarana upacara yang digunakan umat Hindu yang paling sederhana yakni cukup dengan membawa canang atau rangkaian janur dan bunga.
Baca Juga:
BNNP Bali Gerebek Narkoba, Oknum Polisi Tertangkap Diserahkan ke Propam
Air yang mengalir dari sumber yang disakralkan itu kemudian langsung membasahi seluruh tubuh yang dimulai dari kepala dengan didahului dengan doa.
Ketua PHDI Bali I Nyoman Kenak mengungkapkan doa yang disampaikan menyesuaikan keyakinan disertai harapan sesaat sebelum melukat.
Ada beberapa aturan yang perlu diperhatikan sebelum melukat atau memasuki tempat suci di antaranya untuk perempuan dilarang melakukan melukat ketika dalam keadaan menstruasi.
Baca Juga:
Nusa Dua Bali Jadi Tuan Rumah General Annual Meeting FISUEL Tahun 2017, ALPERKLINAS Hadir sebagai Salah Satu Peserta dari Indonesia
Selain itu, menggunakan busana adat Bali yakni menggunakan kain, udeng (ikat kepala) dan selendang untuk laki-laki dan untuk perempuan menggunakan kain dan kebaya serta selendang diikat di pinggang atau busana atasan yang wajar.
“Air suci dalam melukat itu diyakini menghapuskan papa klesa (kekotoran) yakni energi negatif di alam pikiran dan jiwa manusia secara jasmani dan rohani,” kata Kenak.
Bukan komersial