"Bapaknya berusaha mengejar dengan cara berenang tapi
nggak bisa (tidak terkejar), tetap kapal ini jalan terus," sambung
Febrianto.
Setelah berjam-jam terombang-ambing di lautan, Roma kemudian
ditolong oleh kapal yang melintas. Roma bersama kapal yang menolongnya kemudian
berusaha mengejar perahu yang ditumpangi putrinya itu.
Baca Juga:
Bom Ikan Meledak di Perahu, Nelayan asal Banggai Sulteng Tewas Mengenaskan
"Setelah dievakuasi, ini kapal jolloro (milik Roma)
masih kelihatan mereka berusaha mengejar," katanya.
Namun harapan Roma untuk mengejar perahu bersama putrinya
kembali pupus setelah ada gelombang laut setinggi 4,5 meter. Perahu yang
membawa putrinya pun tidak terkejar.
"Saat itu gelombang 3-4,5 meter dan kapal yang evakuasi
bapaknya ini muat es balok, muatan terlalu berat sehingga tidak bisa jangkau
perahunya ini," kata Febrianto.
Baca Juga:
Kapal BBM Pertamina Terbakar di Laut Mataram, 3 ABK Tewas
"Dan (kapal yang menolong Roma) sempat hampir dibalik
dengan gelombang makanya kapal putuskan evakuasi bapaknya ke Pulau Latondu.
Sampai sekarang sudah nggak ada infonya itu perahu jolloro-nya dan anaknya itu
atas nama Najwa (belum ditemukan)," imbuh Febrianto.
Menurut Febrianto, Basarnas Selayar baru menerima laporan
peristiwa ini pada Jumat (2/4) siang atau sehari setelah kejadian. Tapi upaya
pencarian tetap dilakukan meski sejauh ini belum berhasil karena faktor cuaca
buruk.
"Kami terima laporan dan anggota juga sudah berusaha
menuju ke Latondu, kami rencana melakukan penyisiran langsung dari LKK-nya
(lokasi kejadian). Tetapi karena kondisi cuaca sehingga kami tidak bisa tembus
ke sana. Sampai hari ini anggota dihantam gelombang 2 meter sampai 3 meter dan
saya tidak berani paksakan juga. Jangan sampai saya paksakan ada apa-apanya
anggota kan," jelasnya. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.