WAHANANEWS.CO, Karanganyar - Tragedi mengerikan kembali terjadi di jalur kereta api yang seharusnya steril dari aktivitas publik. Seorang pemuda asal Sragen tewas mengenaskan setelah tersambar KA Jayakarta saat membuat konten video di pinggir rel.
Kejadian ini menambah deretan insiden fatal akibat kelalaian dan aksi nekat yang mempertaruhkan nyawa demi media sosial.
Baca Juga:
China Dihantam Virus Nyamuk, Kini Tangani Lebih dari 4.000 Kasus Chikungunya
Seorang pemuda bernama Miza Gani Maulana Firdaus, warga Dukuh Dalangan, Desa Kliwonan, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen, meregang nyawa setelah tersambar Kereta Api Jayakarta dengan nomor 251 relasi Surabaya Gubeng–Pasar Senen.
Peristiwa tragis itu terjadi pada Sabtu (26/7/2025) pukul 17.23 WIB di jalur hilir Masaran–Kemiri kilometer 246+8, tepatnya di wilayah Desa Kaliwuluh, Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar.
Menurut keterangan Kepala Sekretariat BPBD Karanganyar, Danang Kusmawardana, korban diketahui sedang membuat konten video di tepi rel bersama temannya. “Korban diduga terlalu dekat dengan rel akhirnya tertemper kereta api yang lewat,” jelas Danang.
Baca Juga:
Diduga Kesal Karena HP Disita, Remaja di Nunukan Bakar Rumah Orang Tuanya
Dalam video yang direkam oleh rekannya, korban terlihat mengibarkan bendera yang menunjukkan identitas kelompok tertentu. Suara klakson kereta terdengar keras, namun korban tak sempat menghindar.
Tubuhnya langsung terpental sejauh lima meter akibat benturan keras dengan kereta yang melintas cepat. Korban tewas di tempat dengan luka serius di sekujur tubuh. Saat ditemukan, posisinya terlentang dengan pakaian koyak akibat benturan.
Rekan korban yang merekam kejadian itu, Nanang Dwi Saputra, warga Desa Bentak, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen, langsung diamankan polisi untuk dimintai keterangan. Ia mengakui merekam korban dari jarak dekat dengan menggunakan telepon genggam.
“Korban membuat konten video mengibarkan bendera dekat rel kereta api sedangkan temannya merekam kejadian itu,” ujar Danang.
Jenazah korban kemudian dievakuasi dan dibawa ke RSUD Kartini Karanganyar untuk penanganan lebih lanjut.
Danang menyesalkan aksi berbahaya di sekitar jalur kereta api yang kembali memakan korban jiwa. Ia menekankan bahwa rel kereta bukan tempat bermain, apalagi lokasi untuk membuat konten.
Manajer Humas Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih, juga mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan mematuhi aturan di perlintasan kereta.
“Pelanggaran di perlintasan sebidang KA dan jalur KA dapat membahayakan keselamatan, baik keselamatan para petugas kereta api, penumpang KA maupun pengguna jalan itu sendiri,” tegasnya dalam rilis resmi Daop VI Yogyakarta.
Peristiwa ini menjadi peringatan keras bagi masyarakat, terutama generasi muda, agar tidak bermain-main di jalur kereta api. Demi sebuah video, satu nyawa melayang secara tragis.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]