WahanaNews.co | Fomepizole, obat antidotum atau penawar, bagi pasien gagal ginjal akut pada anak, sudah tersebar di sejumlah fasilitas kesehatan (faskes) yang ada di Ibu Kota.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta dr. Widyastuti.
Baca Juga:
Ancam Kesehatan, BPOM Amankan Obat Ilegal Bernilai Rp 8,1 Miliar di Jawa Barat
Dia menyebutkan, pendistribusian obat itu ditangani langsung oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
“Mulai dari kemarin-kemarin didistribusikan ya, yang lebih pasti tahu teman-teman Kemenkes yang bisa menyampaikan,” kata Widyastuti usai menghadiri rapat bersama Komisi E DPRD DKI, Selasa, 25 Oktober 2022.
Widyastuti mengaku, belum mengetahui secara rinci terkait penyebaran obat antidotum ke sejumlah faskes.
Baca Juga:
BPOM Tingkatkan Asistensi untuk Percepat Penyediaan Obat Berkualitas
Ia pun tak menjelaskan secara rinci keterlibatan Dinkes DKI dalam pendistribusian obat penawar tersebut.
“Tentu kebijakannya ada di Kemenkes, jadi kami mengikuti sesuai arahan Kemenkes semua antidot yang ada di Kemenkes dikelola dan akan didistribusikan ke wilayah yang memang melakukan perawatan dan ada kasusnya,” katanya.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan akan mempercepat kedatangan Fomepizole sebagai pengobatan pasien dengan Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal atau Acute Kidney Injuries (AKI).
Obat antidotum ini akan diberikan secara gratis kepada seluruh pasien. Menkes Budi Gunadi Sadikin.
Diketahui 10 dari 11 pasien AKI yang mengkonsumsi obat sirup yang diduga tercemar senyawa kimia tertentu, berangsur membaik kondisinya setelah meminum obat ini selama dalam perawatan di rumah sakit rujukan RSCM.
“Kita bisa simpulkan bahwa obat ini (Fomepizole) memberikan dampak positif dan kita akan mempercepat kedatangannya ke Indonesia sehingga anak-anak bisa terselamatkan,” ujar Menkes saat konferensi pers di Istana Negara, dikutip dari keterangan pers, Selasa, 25 Oktober 2022. [tum]