WahanaNews.co | Pihak MTS Hidayatus Solikhin, Kecamatan Gurah,
Kabupaten Kediri, Jawa Timur,
memberikan klarifikasi terkait kasus kekerasan verbal oleh salah satu oknum
guru kepada siswanya.
Diketahui sebelumnya, seorang siswa kelas 2 MTS Hidayatus Solikhin mengalami sakit
depresi dan kritis setelah dimarahi oleh oknum guru tersebut.
Baca Juga:
Pemerintah Kota Kediri Pamerkan Produk UMKM Unggulan di Batik Fair Surabaya
Siswa ini bernama Hadi Maskur Faizul Umam. Saat ini, ia
hanya bisa terbaring lemas dan sesekali mengalami kejang-kejang.
Menanggapi kasus ini, Kepala Sekolah MTS Hidayatus Solikhin, Nina Hidayanti, membenarkan bahwa salah satu gurunya memang sempat memarahi muridnya itu saat kegiatan belajar mengajar.
"Yang memarahi ini guru akidah ahlak, dan saat itu sedang mengajar bab adab murid kepada
guru dan orangtua. Ketika KBM (Kegiatan Belajar Mengajar), tiba-tiba anaknya berdiri, dan ngobrol dengan temannya yang di luar kelas. Ketika
itu guru sedang
menerangkan. Tentu hal ini mengganggu temannya yang sedang belajar juga,"
jelasnya.
Baca Juga:
Safari Ramadhan 2024: Santunan untuk 800 Anak Yatim dan Duafa
Selain itu,
menurut Nina Hidayanti,
oknum guru ini tak langsung memarahi Fais, yang saat ini dirawat di Rumah Sakit SLG.
"Sebenarnya,
ibu guru yang bersangkutan ini memanggil nama Faiz kepada teman sebelahnya. Di mana kebetulan mereka berdua mempunyai nama yang sama, tetapi beda panggilan akrab," terang Nina.
Sementara itu,
menurut Nina Hidayanti,
ia menolak bahwa guru itu yang menjadi
penyebab utama Fais mengalami depresi dan kritis seperti saat ini.
"Kita semua pernah dimarahi guru, dan ketika kita lulus, itu justru jadi kenangan paling indah,"
tuturnya kepada wartawan.
Kemudian,
menurut Nina Hidayanti,
perkara
ini sudah selesai dengan baik,
karena pihaknya telah menemui pihak keluarga.
"Saya anggap sudah selesai ketika kita bertemu di rumah
sakit SLG,
sambil memberikan dana sosial. Karena, setiap ada anak sakit, kami usahakan untuk membantunya," katanya.
Nina Hidayanti juga menegaskan bahwa pihak guru yang
bersangkutan tidak pernah menyebut orangtua Fais di depan teman-temannya.
"Beliau hanya mengatakan, le
nggak diterusne pelajaran ngene iki jadine kayak mbakmu
(Faiz kalau pelajaran ini tidak diteruskan jadinya nanti seperti
kakakmu)," tutupnya kepada wartawan. [qnt]