Syamsuar juga menyatakan sebagai wujud dari tindak lanjut pelaksanaan konferensi IMT GT yang dilaksanakan di Bangkok beberapa waktu lalu, Pemerintah Indonesia tetap melanjutkan program yang sudah dinantikan oleh masyarakat Riau ini.
“Pada saat konferensi IMT-GT (Indonesia – Malaysia – Thailand – Growth Triangle) itu, kebetulan saya ikut delegasi Pak Presiden. Jadi artinya saya mendengar sendiri apa perencanaan antara Indonesi dengan Perdana Menteri Thailand dan Malaysia,” ujar Syamsuar.
Baca Juga:
Resmikan Bandara Dhoho Kediri, Luhut: Bandara Pertama yang Dibangun Tanpa APBN
Ia menambahkan bahwa Pemerintah Indonesia melalui Menteri Perhubungan dan Pemerintah Daerah (Pemda) tetap mempersiapkan langkah – langkah untuk pembangunan RoRo Dumai-Melaka ini.
“Harapannya melalui country ini juga dapat membantu mewujudkan hajat kita untuk konektivitas antara Thailand, Malaysia dan Indonesia melalui Dumai,” tambahnya.
Orang nomor satu di Riau ini juga menyebutkan bahwa pihaknya sangat senang bisa diterima untuk membicarakan perkembangan pembangunan RoRo Dumai – Melaka dan Jembatan Melaka – Rupat Dumai.
Baca Juga:
Luhut Pandjaitan: Pabrik di Jakarta Dipasang Sensor Deteksi Gas Kurangi Polusi Udara
“Kami tentunya sangat mendukung jika itu terwujud, tapi langkah awal untuk mewujudkan pembangunan jembatan Melaka – Rupat Dumai itu pembangunan Roro Dumai Melaka harus bertambah kemajuannya. Tentunya kami harapkan bukan hal yang mustahil pembangunan jembatan ini dapat kita wujudkan bersama,” jelas Syamsuar.
Selain itu, Syamsuar menjelaskan bagi Pemerintah Indonesia melalui Menteri Perdagangan sudah menunjuk Riau sebagai pusat perdagangan yang ada di wilayah Sumatra.
“Jadi, Riau ditunjuk sebagai pemasar komoditi dari berbagai ekspor yang bisa dikirim ke negeri Malaysia dan Thailand. Untuk hubungan sosial budaya jelas, apalagi kita ini satu rumpun, tentu banyak kemajuanlah,” jelasnya.