Farhan menegaskan bahwa jurnalisme memiliki peran besar dalam menjaga demokrasi.
Karena itu, pameran visual bukan hanya menampilkan gambar, tetapi juga menjadi rekaman permanen dari perjalanan bangsa.
Baca Juga:
Dari Parade hingga Pasar Jamiah, Bojongloa Kaler Jadi Pusat Kebersamaan Umat
“Satu tahun pemerintahan Prabowo–Gibran memberikan banyak cerita. Dari lensa para jurnalis, kita mendapatkan perspektif rakyat. Inilah rekaman yang perlu dibuka dalam bentuk visual sebagai bentuk pertanggungjawaban lembaga kantor berita nasional kepada masyarakat,” ucapnya.
Ia juga menambahkan bahwa Museum Kota Bandung terus berupaya menjadi ruang kolaborasi lintas sektor, baik bagi pelaku kreatif, akademisi, maupun masyarakat umum.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, Adi Junjunan, menilai bahwa Museum Kota Bandung merupakan aset penting bagi Pemerintah Kota dalam memperkuat edukasi sejarah sekaligus ruang kreatif masyarakat.
Baca Juga:
Hadapi Musim Hujan, Pemkot Bandung Tambah Kolam Retensi dan Perbaiki 10 Km Drainase
“Kami menikmati karya foto luar biasa dari rekan-rekan Antara. Fotografi adalah subsektor ekonomi kreatif yang memiliki nilai besar, satu gambar dapat mewakili ribuan kata,” ujarnya.
Adi berharap pameran ini dapat memberikan pengalaman baru yang inspiratif bagi pengunjung serta memperkukuh peran Kota Bandung sebagai kota kreatif yang aktif mempromosikan literasi visual.
Secara keseluruhan, pameran “Haluan Merah Putih Goes to Bandung” menjadi ruang refleksi, edukasi, dan apresiasi atas perjalanan bangsa dalam satu tahun terakhir.