"Pada saat terjatuh itu masih dalam kondisi EA (50 tahun) dan JL (15) terikat tangannya dengan tali yang sama. AEL (52) terikat tali yang sama dengan JWA (13), ikatan tali tersebut mengikat," ucap Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya.
Agus menerangkan, dari rekaman CCTV menunjukkan para korban memang datang bersama ke unit apartemen yang sudah ditinggalkan selama dua tahun.
Baca Juga:
Arief Wismansyah Ikuti Penjaringan Bakal Calon Gubernur Banten di PKB 2024
Mereka pun naik lift bersama. Di lift tersebut, EA tampak mencium kening para korban lain. Lalu, AEL mengumpulkan ponsel para korban untuk dimasukkan ke dalam tas.
Dari sana mereka menuju ke bagian rooftop apartemen.
"Pukul 16.05 WIB, keluar dari lift di tangga 21 berdasarkan CCTV, naik ke tangga darurat untuk ke rooftop apartemen, kemudian 16.13 WIB, para korban terjatuh bersamaan di depan lobi apartemen," jelas Agus.
Baca Juga:
Dalami Kasus Keluarga Bunuh Diri di Penjaringan, Polisi: Tali Jadi Petunjuk
Sementara itu, kriminolog Haniva Hasna melihat para korban bunuh diri sudah melakukan perencanaan matang dengan tingkat keikhlasan yang tinggi.
Dia melihat hal itu dari apa yang korban lakukan sebelum melakukan aksi bunuh diri.
Apalagi, korban sempat melakukan salam perpisahan dengan keluarganya.