Distribusi pangan berlangsung dalam kondisi lapangan yang sangat dinamis karena tim lapangan harus melewati rute yang berubah-ubah akibat putusnya badan jalan, meski demikian sinergi pemerintah pusat, pemerintah daerah, Bulog, BNPB, dan relawan membuat suplai pangan pokok tetap bergerak.
Pemeriksaan stok Bulog setempat menunjukkan ketersediaan beras yang sangat memadai, yaitu sekitar 1.400 ton di Gudang Palopat dan 134 ton di Gudang Sitataring, serta alokasi bantuan periode Oktober-November juga siap digerakkan kapan pun diperlukan.
Baca Juga:
Bencana Banjir di Sumatera, Gelondongan Kayu Terbawa Arus Jadi Sorotan Senayan
Bulog memetakan wilayah yang masih dapat dilayani secara normal sekaligus menyiapkan skema percepatan untuk daerah-daerah yang aksesnya masih terputus.
Kepala Badan Pangan Nasional Andi Amran Sulaiman menegaskan komitmen penuh pemerintah dalam memastikan tidak ada warga yang terputus dari bantuan pangan.
“Dalam situasi darurat seperti ini, tidak ada kompromi untuk urusan pangan rakyat. Berapa pun kebutuhannya, kita siapkan dan kita kirimkan, termasuk ke wilayah yang aksesnya paling sulit. Prioritas kita adalah keselamatan dan kecukupan pangan warga,” kata Amran, Sabtu (6/12/2025).
Baca Juga:
Banjir Bandang dan Longsor Terjang 6 Daerah di Sumut, 10 Warga Meninggal
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.