WAHANANEWS.CO, Bandung - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung secara resmi membuka Bandung Fair 2025 di Kiara Artha Park, Selasa (28/10/2025).
Pameran akbar yang berlangsung hingga 1 November 2025 ini menjadi wadah kolaborasi berbagai sektor mulai dari ekonomi kreatif, budaya, kuliner, hingga pariwisata dengan mengusung tema “Taste the Culture, Meet the World”.
Baca Juga:
Pemkot Bandung Tegas Berantas Pungli Parkir, Erwin: Tak Ada Lagi Permintaan Maaf!
Wali Kota Bandung Muhammad Farhan mengatakan, Bandung Fair bukan sekadar pameran, melainkan wujud nyata dari semangat kolaborasi dan kreativitas masyarakat Bandung dalam membangun kota yang berdaya saing global.
Menurutnya, pariwisata memiliki peran strategis sebagai jembatan utama dalam menggerakkan ekonomi kreatif.
“Bandung ini harus punya ciri khas. Salah satu sektor ekonomi yang jadi kekuatan utama kita adalah pariwisata, yang menjadi jembatan terdekat dari industrialisasi ekonomi kreatif,” ujarnya.
Baca Juga:
85 Persen Warga Bandung Terhubung Internet, Serangan Siber Capai 1,5 Juta Kali per Bulan
Farhan menambahkan, Pemkot Bandung kini fokus mengembangkan sektor MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Events) sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi daerah.
Sejak awal April, berbagai kegiatan MICE digelar rutin setiap minggu di berbagai titik kota untuk memacu interaksi ekonomi, memperkuat jejaring pelaku usaha, serta menghidupkan ruang-ruang publik.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran Pemkot Bandung, para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta komunitas kreatif yang telah berkontribusi aktif dalam penyelenggaraan kegiatan berskala internasional ini.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM (KUKM) Kota Bandung, Budhi Rukmana, menuturkan bahwa Bandung Fair menjadi ajang penting untuk memperkenalkan potensi Bandung ke kancah dunia.
“Kita ingin mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan memperkenalkan produk unggulan Bandung agar lebih dikenal luas,” ungkapnya.
Budhi menambahkan, ajang ini tidak hanya berfungsi sebagai sarana promosi perdagangan, tetapi juga ruang rekreasi, edukasi, dan apresiasi budaya bagi masyarakat.
“Warga bisa menikmati hiburan, kuliner, dan kebudayaan dalam satu tempat. Harapannya, Bandung Fair memperkuat semangat kebangsaan sekaligus jadi simbol gotong royong menuju Bandung yang kreatif, inklusif, dan berdaya saing global,” tuturnya.
Pada tahun ini, Bandung Fair menghadirkan berbagai zona tematik yang menarik, seperti Festival Kuliner Jalanan, Family Fun Zone, Bandung Expo, Art Space, dan Cultural Stage.
Beragam kegiatan itu menghadirkan pelaku lokal serta 259 peserta internasional dari berbagai negara, di antaranya Rusia, Bangladesh, Turki, Filipina, Polandia, Bulgaria, Meksiko, Sri Lanka, dan Amerika Serikat.
Dukungan juga datang dari berbagai pihak, termasuk kalangan perbankan dan dunia usaha. SEVP Funding & Transaction BSI, Ida Triana Widowati, menyebut Bandung Fair sebagai bentuk kolaborasi yang patut diapresiasi.
“Ini kolaborasi yang sangat bagus, karena mempertemukan ekonomi kreatif, kuliner, budaya, pendidikan, dan teknologi. Ini warna baru yang sangat sesuai dengan karakter Bandung sebagai kota kreatif,” ujarnya.
Dengan kemeriahan dan semangat kolaborasi lintas sektor, Bandung Fair 2025 diharapkan menjadi magnet wisata baru sekaligus simbol kebangkitan ekonomi kreatif Kota Bandung di panggung dunia.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]