WahanaNews.co, Jakarta - Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto mengecek lokasi penangkapan terduga teroris DE yang juga pegawai KAI di Harapan Jaya, Bekasi Utara, Bekasi, Jawa Barat (Jabar). Karyoto minta masyarakat lebih peka kondisi tetangga di lingkungan sekitarnya.
"Saya mengimbau kepada warga masyarakat harus betul-betul lebih peka dan teliti apabila ada orang-orang baru yang dia kehidupannya tertutup. Itu mesti penuh kita amati," kata Karyoto di Bekasi, Senin (14/8/2023).
Baca Juga:
2 Teroris Afiliasi JAD dan ISIS Ditangkap Densus 88 di Bima NTB
Karyoto mengimbau masyarakat hingga ketua RT setempat untuk melapor polisi bila menemukan ada gelagat yang aneh-aneh. Hal ini dilakukan supaya polisi bisa melakukan deteksi dini.
"Ketua RT, masyarakat yang paling dekat harus memberikan apa paling tidak kalau ada yg aneh-aneh, sampaikan kepada ketua RT, ketua RT nanti bisa disampaikan ke Bhabinkamtibmas maupun Babinsa, sehingga kita bisa melakukan deteksi lebih dini," imbuhnya.
Sementara itu Karyoto tidak menyampaikan lebih rinci terkait barang bukti yang disita dari rumah pegawai KAI. Namun, di antaranya ada senjata api dan banyak amunisi.
Baca Juga:
Sebar Ancaman Teror saat Kedatangan Paus, Densus 88 Usut Motif 7 Pelaku
"Menjadi kewaspadaan kita bersama, di situ sudah ada senjata api, kita bisa bayangkan banyak sekali peluru tajamnya. Kalau kena pas di daerah tertentu sangat bisa mematikan, mungkin mematikan," kata Karyoto.
Karyoto menyebutkan teroris kerap kali menyasar aparat hingga pemerintah dalam melakukan pemberontakannya.
"Apalagi kalau teroris betul-betul sudah memusuhi negara, simbol simbol negara di masyarakat, TNI-Polri aparat pemerintah itu menjadi sasaran mereka," ujarnya.
18 Senjata Disita
Karyoto menyampaikan ada 18 pucuk senjata ditemukan di rumah DE, pegawai KAI yang diduga terkait kelompok teroris di Bekasi.
"Masih dihitung (jumlah pastinya), 18 (senjata diamankan)," kata Karyoto.
Karyoto mengatakan 18 senjata terdiri atas laras panjang, laras pendek, hingga air gun yang dimodifikasi menjadi senjata api.
"Hasil-hasil penggeledahan dan penyitaan oleh teman-teman dari Densus, bahwa itu ada senjata api laras panjang, ada senjata api laras pendek. Ada juga modifikasi dari senjata air gun dirubah menjadi senjata api. Ini yang sangat berbahaya," jelas dia.
Pelaku Berbai'at ke ISIS
Densus 88 Antiteror Polri menangkap satu orang terduga teroris berinisial DE yang diduga merupakan karyawan KAI. DE disebut aktif sebagai pendukung ISIS lewat media sosial.
"Salah satu pendukung ISIS yang aktif melakukan propaganda di media sosial dengan cara memberikan motivasi untuk berjihad dan menyerukan agar bersatu dalam tujuan berjihad melalui Facebook," kata Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan kepada wartawan.
DE disebut telah mengunggah poster baiat kepada pemimpin ISIS, Abu Al Husain Al Husaini Al Quraysi. Poster itu ditulis dalam bahasa Indonesia dan Arab.
"DE mengirimkan sebuah postingan Facebook berupa poster digital berisikan teks pembaruan baiat dalam bentuk bahasa Arab dan bahasa Indonesia kepada pemimpin Islamic State, yaitu Abu Al Husain Al Husaini Al Quraysi," terang dia.
DE juga diduga terlibat dalam penggalangan dana. Dia diduga merupakan admin dan pembuat beberapa kanal Telegram Arsip Film Dokumenter dan Breaking News yang merupakan kanal update teror global yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia.
KAI Buka Suara
Densus 88 menangkap satu terduga teroris yang merupakan karyawan KAI di Bekasi. PT KAI menghargai proses hukum dan mendukung upaya memberantas terorisme.
"Kami siap bekerja sama dengan pihak berwenang terkait isu tersebut," kata EVP of Corporate Secretary KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji dalam keterangannya, Senin (14/8/2023).
Agus mengatakan KAI tidak menoleransi tindakan yang bertentangan dengan hukum, terlebih kasus terorisme. Manajemen KAI akan menindak secara tegas karyawannya jika terbukti terlibat kasus terorisme.
"KAI berkomitmen untuk turut memberantas kejahatan terorisme di lingkungan perusahaan dengan terus mengingatkan seluruh jajaran mengenai integritas dan nasionalisme, serta melakukan peningkatan pengawasan oleh fungsi terkait," ucap Agus.
Dia juga mengatakan KAI dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) telah melakukan kerja sama sejak 2018. Perjanjian kerja sama itu juga diperpanjang 24 September 2021 tentang Sinergisitas Pencegahan Paham Radikal Terorisme.
[Redaktur: Sandy]