Karena dianggap murah, kakak beradik itu langsung memesan. Tiga kali memesan, Musmiah dan adiknya mendapatkan kiriman minyak goreng asli.
Namun saat kiriman keempat pada Sabtu (12/2/2022) sekitar pukul 14.00 WIB, 25 jeriken yang datang ternyata berisi air kaldu.
Baca Juga:
Pemerintah Kudus Perbaiki Kolam Renang untuk Optimalkan Program Pembinaan Atlet Renang
Keduanya baru tahu isi jeriken saat akan menggoreng kerupuk pada Minggu (13/2/2022).
Benar saja, dari 21 jeriken yang dibeli Mutoharoh, 20 di antaranya berisi minyak goreng palsu. Dua puluh jeriken itu berisi air berwarna kuning seperti kuah kaldu atau kuah soto.
Hanya satu jeriken yang berisi minyak goreng asli.
"Saya beli 21 jeriken. Per jeriken isinya 17 kilo. Jadi, total harganya Rp 5.890.500. Saya baru membayar kepada penjualnya Rp 5.000.000," kata Siti Mutoharoh saat ditemui di kediamannya, Rabu (16/2/2022).
Baca Juga:
Pemkab Kudus Resmikan Area Traffic Control System untuk Urai Kepadatan Lalu Lintas
Sementara sang kakak, Musmiah lebih parah. Dia membeli lima jeriken yang semuanya berisi air.
Warnanya putih jernih. Hanya saja, kemasan luar jeriken yang dia dapat masih belepotan bekas minyak goreng.
Musmiah mengatakan, pria yang menawarkan minyak goreng tersebut datang mengendarai mobil Avanza atau Carry, saat menawarkan minyak.