"Mudah-mudahan kedepan ada rilis tiap minggu, kalau bisa tiap hari ada rilis agar masyarakat lebih tau masalah stunting," paparnya.
Di tempat yang sama, Kordinator Advim BKKBN Jabar, Herman Melani mengungkapkan, pihaknya telah membentuk Ikatan Penulis Keluarga Berencana (IPKB) yang didalamnya ada penulis, pemerhati KB hingga awak media.
Baca Juga:
Pemerintah Kota Semarang Raih Penghargaan Terbaik I Penanganan Stunting di Jawa Tengah
"Karena program percepatan penurunan stunting tingkat Provinsi sampai ke tingkat Kampung KB ini harus benar-benar tersosialisasikan dengan baik," kata Herman.
Herman juga menambahkan, Jawa Barat memiliki target Zero New Stunting di Tahun 2024. Sehingga dengan adanya edukasi melalui media massa, dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait stunting.
Sementara itu, Perwakilan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Barat, Tantan Sulton Hasabuan, menyampaikan, dengan peran dari media massa, dapat mempercepat proses edukasi kepada masyarakat terkait pemahaman stunting.
Baca Juga:
Bele Mo'o Sehati: Strategi Dinkes Gorontalo Tangani Stunting dengan One Stop Service
"Pers punya peran edukasi kepada masyarakat. Namun memiliki keterbatasan dilapangan. Diharapkan, dengan adanya rilis dari Humas BKKBN Jabar bisa mempercepat edukasi dan penurunan angka stunting melalui media massa," tuturnya. [sdy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.