WAHANANEWS.CO, Lombok Timur - Dua pendaki asal Jakarta mengalami insiden tragis saat mendaki Gunung Rinjani melalui jalur Plawangan Sembalun, pada Minggu (29/9/2024) lalu.
Salah satu pendaki, Muhammad Afifah Reza, berhasil selamat, sementara rekannya, Kaifat Rafi Mubarok, belum berhasil ditemukan setelah jatuh ke jurang sedalam 300 meter.
Baca Juga:
Cuaca Ekstrem, Akses Pendakian Gunung Rinjani Ditutup 3 Bulan
Insiden ini terjadi saat mereka bersama 11 pendaki lainnya dalam perjalanan menuju puncak Rinjani.
Pendakian ini dilakukan selama empat hari, terhitung dari 28 September hingga 1 Oktober 2024, sesuai reservasi mereka di Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR).
Kepala Polsek Sembalun, AKP Wahyu Indrawan, mengungkapkan bahwa Reza selamat karena masih bisa berpegangan pada kayu saat tergelincir.
Baca Juga:
Videonya Viral, BMKG Jelaskan Penyebab Bongkahan Es di Rinjani
“Sementara, Rafi terjatuh setelah pegangannya pada batu terlepas,” jelas Wahyu.
“Diperkirakan korban jatuh ke tebing arah danau yang kedalamannya sekitar 300 meter,” tambahnya.
Setelah menerima laporan tentang kejadian tersebut pada Senin (30/9/2024) malam, pihak TNGR langsung berkoordinasi dengan Polsek Sembalun untuk memulai proses evakuasi.
Tim yang terdiri dari dua anggota Polsek Sembalun, 22 personel SAR Unit Lombok Timur, dua anggota TNGR, dan tujuh anggota EMAC (tim manajemen darurat kebencanaan) langsung terjun ke lokasi.
Proses evakuasi dimulai pukul 20.35 WITA, menggunakan lima unit motor trail dan kendaraan roda empat milik TNGR untuk mencapai Bukit 3.
Setelah itu, tim harus berjalan kaki menuju lokasi kejadian di Plawangan Sembalun.
Hingga kini, upaya evakuasi masih berlanjut dengan menunggu bantuan tambahan dari tim penyelamat lainnya karena medan yang sulit dijangkau secara manual.
Wahyu menambahkan bahwa proses pencarian terus dilakukan, namun karena kondisi medan yang berat, tim evakuasi masih membutuhkan bantuan tim rescue tambahan untuk bisa mencapai lokasi jatuhnya korban.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]