WahanaNews.co | Penyelenggaraan Pilkada Bantul 2020 tinggal
menghitung hari. Sejumlah
persiapan pemilihan dengan protokol kesehatan dilakukan oleh Komisi Pemilihan
Umum(KPU) Bantul.
Hingga kini,
pihaknya mulai melakukan pelipatan surat suara serta menyortir surat yang rusak. Ribuan surat tersebut
telah didatangkan pada Jumat (20/11/2020).
Baca Juga:
Bawaslu Kota Gunungsitoli Buka Rekrutmen Panwaslucam di Pilkada 2024, Ini Syaratnya
Kadiv Teknis Penyelenggaraan KPU Kabupaten Bantul, Joko Santoso, menjelaskan, KPU menargetkan penyortiran diselesaikan dalam dua
hari ke depan.
"Persiapan logistik, hari ini mulai sortir lipat,
direncanakan selama 2 hari selesai," kata Joko, saat ditemui
wartawan di Lapangan Pesutan,
Desa Trirenggo, Kecamatan/Kabupaten Bantul, Sabtu (21/11/2020).
Ia menjelaskan,
dalam penyortiran tersebut, pihaknya menerjunkan 80 orang. Sebanyak 10 orang di antaranya adalah disabilitas.
Baca Juga:
KPU Bakal Tetap Pakai Sirekap di Pilkada 2024
"Kami juga memberikan ruang kepada teman disabilitas untuk
berpartisipasi dalam pilkada ini. Maka dari itu kami melihat bahwa semua orang
berhak untuk mendukung jalannya pesta demokrasi rakyat di Bantul ini,"
jelasnya.
Kedatangan surat suara, lanjut Joko, disimpan di dua gudang berbeda. Hal itu dilakukan
untuk mengurangi kerumunan yang berpotensi terjadinya penularan Covid-19.
"Jadi kami simpan di tempat yang berbeda. Pertama di gudang KPU Bantul dan juga di gudang persewaan yang ada di sekitar kantor
KPU," jelas dia.
Sebanyak 46 orang melakukan penyortiran di gudang milik KPU
Bantul. Sementara 34 orang sisanya berada di gudang persewaan.
"Jadi dalam satu tempat maksimal diisi oleh 50 orang. Namun
kami membagi lebih sedikit agar tidak terjadi penularan, karena cukup
riskan," ujar dia.
Jumlah surat suara yang sudah diterima, kata Joko, sesuai dengan
jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) ditambah 2,5 persen dari jumlah DPT.
"Yang sudah kami terima itu sesuai DPT plus 2,5 persen dari
jumlah DPT. Jika jumlah DPT di Bantul ini 704.688 orang," katanya.
Disinggung apakah jumlah surat suara yang diterima sudah termasuk
potensi pemungutan suara ulang, Joko menyebut jika hal itu belum diterima KPU
Bantul.
"Jumlah itu berbeda dengan jumlah yang kami terima. Nanti
kami sediakan sebanyak 2.000 surat suara jika memang ada pemungutan suara
ulang," jelas dia. [qnt]