Senada, Frans Pasarua, Kepala Dusun Yarweser, menyampaikan rasa syukurnya atas bantuan yang diberikan. Menurutnya, kehadiran listrik membantu aktivitas warga.
"Saya mewakili masyarakat kampung ini, kami berada di sini kurang lebih dari 2001, kami sebagai masyarakat bersyukur kepada Tuhan karena sudah mendapat penerangan. Terima kasih banyak karena bapak sudah bantu kita orang ini. Jadi pagi hari ini kami sangat senang karena kita punya anak-anak belajar malam-malam hanya pakai obor namun sekarang kita punya lampu dan bisa menyala hingga 24 jam," jelasnya.
Baca Juga:
Keandalan Listrik Bali Kelas Dunia dan Jarang Alami Gangguan, ALPERKLINAS Sebut 'Blackout Listrik Bali' Bukan Human Error
Adanya bantuan ini juga menghemat pengeluaran masyarakat. Sebelumnya, mereka harus mengeluarkan biaya Rp 100 ribu untuk menyalakan genset selama 6 jam. Saat ini, dengan menyala 24 jam penuh dan estimasi penggunaan 1,5 kWh, mereka cukup mengeluarkan biaya sekitar Rp 2 ribu.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat, Budiono, menyampaikan bantuan ini merupakan salah satu bukti upaya PLN untuk mewujudkan listrik berkeadilan bagi seluruh masyarakat.
"Listrik sangat penting, sangat utama, sangat vital dan sangat mendukung kegiatan. Yang punya kulkas satu bisa bertambah lagi sehingga bisa menjadi cold storage. Ikan menjadi lebih awet, penjualan meningkat, sehingga tidak mustahil roda perekonomian bisa bergerak menjadi lebih baik," paparnya.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Sebut 'Power Wheeling' Momok Buat Konsumen Listrik di Indonesia
Budiono menambahkan, kehadiran listrik diharapkan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dia juga berpesan kepada masyarakat agar bisa merawat bantuan yang sudah disalurkan sehingga bisa digunakan secara maksimal.
"Mohon bapak dan ibu sekalian bisa menjaga bantuan yang kami berikan, jika ada gangguan kami siap membantu untuk memperbaikinya. Kami juga sudah melatih dua warga kampung agar bisa membantu Bapak dan Ibu jika ada gangguan sehingga mereka bisa langsung mengatasi atau berkomunikasi dengan pegawai kami," ujar Budiono.
Upaya ini juga wujud komitmen perseroan terhadap prinsip Environmental, Social and Governance (ESG) dalam menciptakan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.