Sementara itu, keberadaan kanguru pendek Kei di Maluku belum diketahui secara luas oleh masyarakat bahkan bagi warga di Malra. Warga yang pernah melihat kanguru mini itu biasanya adalah mereka yang berasal maupun tinggal di sejumlah desa (ohoi) di Kecamatan Kei Besar.
"Kanguru mini ini ada di wilayah tiga ohoi, yakni Reamru, Weduar dan Ohoituf," kata Grendi Rada, warga asal Ohoi Reamru.
Baca Juga:
Kasus Pelecehan Siswi Magang, Sekdis Pariwisata Maluku Diperiksa Polisi
Ia mengatakan, kanguru mini biasanya hidup berkelompok di daerah hutan dan pegunungan. Satwa itu paling sering terlihat saat musim angin timur, sekitar bulan Mei hingga pertengahan tahun, karena kanguru sering turun hingga ke daerah pesisir pantai.
"Uniknya saat pancaroba, atau sehari sebelum peralihan musim, kanguru itu sudah tidak terlihat lagi pasti sudah pergi ke pegunungan lagi," katanya.
Menurut dia, warga Kei Besar pada umumnya tidak mengganggu satwa tersebut, namun ada sebagian yang terpaksa memburunya ketika gelombang laut dan cuaca buruk saat musim timur membuat nelayan sulit melaut.
Baca Juga:
BMKG Deteksi Gempa M 5,5 di Ambon, Getaran Terasa Hingga Buru Selatan
"Ketika musim timur warga sulit melaut sehingga memasang jerat untuk menangkap babi, tapi kadang dapatnya kanguru," kata Grendi seraya menambahkan kanguru yang terjerat juga ada yang akhirnya dipelihara warga.
Kace Ubro, yang juga warga Kei Besar, mengatakan tidak semua warga mengonsumsi kanguru mini karena merasa tidak tega.
"Dia terlalu lucu untuk dimakan," kata Kace. Dikutip Antara. [Tio]