WahanaNews.co | Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat, menampik tudingan bahwa Badan Udaha Milik Daerah (BUMD) PT Flobamor telah memonopoli pengelolaan wisata di Taman Nasional (TN) Komodo.
Ia mengklaim dugaan itu hanya kesalahan informasi dan komunikasi.
Baca Juga:
Bupati Mabar Ajak Wisatawan Berkunjung ke Labuan Bajo
"Yang jadi persoalan adalah berita-berita di sana," ucapnya, dalam Weekly Press Briefing di Kantor Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Jakarta Pusat, pada Senin (8/8/2022).
Karena kabar monopoli tersebut, Viktor mengaku dalam satu minggu ini melakukan dialog sesuai arahan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno.
Ia menyebutkan telah berdiskusi dengan pada pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di Labuan Bajo pada 4 Agustus 2022, juga Senin (8/8/2022) sekitar pukul 11.00 WIB.
Baca Juga:
31 Tahun Destinasi Wisata Indonesia Masuk Daftar Warisan Budaya Dunia UNESCO
"Memang pada saat itulah PT Flobamor menjelaskan sejelas-jelasnya bagaimana skema pengelolaannya nanti," kata dia.
Menurutnya, jika masyarakat mendengar kabar yang komprehensif dari Pemerintah Provinsi NTT dan juga PT Flobamor, terlihat bahwa pariwisata masyarakat dan semua stakeholder terlibat bersama-sama mengelola pariwisata Labuan Bajo, khususnya Taman Nasional Komodo.
Sementara itu, ia mencatat ada tiga poin penting hasil rapat Pemerintah Provinsi NTT dengan para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif pada 8 Agustus 2022.
Poin pertama, Pemerintah Provinsi NTT dan Taman Nasional Komodo memberikan dispensasi tarif baru hingga akhir 2022, sehingga 1 Januari 2023 akan tetap diberlakukan tarif baru Rp 3,75 juta.
Poin kedua, tiket masuk TN Komodo tetap mengacu pada PP Nomor 12 Tahun 2014.
Tarif baru itu nantinya akan dialokasikan untuk PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak), PAD (Pendapatan Asli Daerah), fasilitas, dan biaya konservasi.
Poin terakhir, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Pemerintah Provinsi NTT, Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, dan TN Komodo akan bersama-sama menyusun mekanisme, pelaksanaan, dan tim pelaksana komunikasi publik, sehingga meminimalisir miskomunikasi di media dan masyarakat.
Adapun ia mengklaim sejak 2 Agustus 2022 kondisi Labuan Bajo sudah sangat kondusif.
"Bahkan teman-teman yang tadinya rencana demo, mogok, akhirnya sepakat mengeluarkan statement mendukung konservasi," ujarnya. [gun]