WahanaNews.co | Kapolda NTT Irjen Setyo Budiyanto mengerahkan sejumlah personel Kepolisian untuk mengamankan wilayah Labuan Bajo.
Hal itu menjawab gelombang penolakan harga tiket masuk Taman Nasional Komodo yang semula Rp 200.000 kini menjadi Rp 3,75 juta.
Baca Juga:
Diundang Meliput, Wartawan Malah “Diusir”, Ini Penjelasan Kapolda NTT
Menurut Budiyanto, pengiriman tambahan anggota dilakukan untuk menciptakan rasa aman bagi masyarakat dan wisatawan yang berwisata di sejumlah kawasan wisata Labuan Bajo.
Keputusan Polda NTT disayangkan Anggota DPR RI asal NTT, Ahmad Yohan. Ia menilai lebih bijaksana bila aparat menggunakan cara persuasif ketimbang mengerahkan pasukan.
Menurutnya, demonstrasi menolak tarif masuk taman nasional komodo oleh pelaku usaha pariwisata di Mabar adalah aspirasi yang wajar.
Baca Juga:
Jalani Pemeriksaan Dugaan Pencabulan, Kapolres Sikka Nonaktifkan AKP FR
Pasalnya para pelaku usaha/UMKM di sekitar taman nasional Komodo sangat bergantung pada visitor baik dalam dan luar negeri.
Kata Yohan, terkereknya harga tiket masuk taman nasional komodo menjadi Rp3,75 juta dari sebelumnya Rp200.000, akan menekan tingkat kunjungan.
"Harga tiket yang mahal akan menekan tingkat permintaan dan kunjungan ke destinasi. Pelaku UMKM di sekitar taman menjadi terdampak. Apalagi para pelaku UMKM itu masih dalam masa recovery setelah landainya pandemi Covid-19," kata Yohan saat dikonfirmasi, Rabu (3/8).