WahanaNews.co | Pembelajaran tatap muka (PTM) untuk 100 persen siswa setiap kelas digelar di sekolah-sekolah di Jakarta, hari ini, Senin (3/1/2022).
Kebijakan itu pun menuai respons yang beragam dari beberapa orangtua murid.
Baca Juga:
Kadisdik: MPLS dan PTM Sekolah di Kota Bandung Berlangsung 100 Persen
Tika (37), seorang wali murid, meminta pemerintah khususnya Dinas Pendidikan untuk mempertimbangkan kebiijakan PTM 100 persen setiap kelas di sekolah.
Anak kedua perempuan Tika ini duduk di bangku kelas 2 di salah satu SD di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
"Kebijakan dari atas, apakah sekolah bisa menjamin soal prokes? Saya khawatir karena ini anak-anak yang kita bilangin A dia masih melakukan B. Kalau saya pribadi minta dipertimbangkan," kata Tika.
Baca Juga:
Pemkot Magelang Terapkan PTM 100 Persen, Jam Belajar Mulai Normal
Tika mengatakan, selama anak sekolah harus belajar di rumah karena adanya pandemi Covid-19 diibaratkan memakan buah simalakama.
Belajar secara daring, anak disebut lebih banyak bermain. Sedangkan apabila harus sekolah khawartir tertular Covid-19.
"Tapi untuk sejauh ini, seperti anak-anak SD mending dari online dulu. Kalau sudah di sekolah siapa yang mau ikutin satu-satu murid buat melihat soal prokesnya," kata Tika.
"Mungkin untuk sekolah bisa menyemprot disinfektan, menyediakan cuci tangan, dan alat cek suhu, tapi kalau anak kelas 1, 2 dan tiga yang masih kecil lari sana sini itu yang susah," sambungnya.
Wali murid lain, Erica febrianti, mengaku belum siap untuk mengizinkan anak sekolah setiap hari seperti umumnya sebelum ada Covid-19.
Meski putranya yang duduk di bangku kelas 5 itu sudah disuntik vaksinasi dosis pertama, namun kekhawatiran untuk tertular Covid-19 masih terus membayangi.
"Sudah, sudah divaksin. Kalau tanggapan saya sih mending masih terapkan PTM terbatas dulu ya. Kalau 100 persen itu banyak, khawatir kerumun," kata Erica.
Erica mengatakan, dirinya yang saat ini hanya berstatus ibu rumah tangga masih dapat mendampingi anak untuk belajar online di rumah.
"Kalau pun belajar online di rumah saya masih bisa dampingi. kalau saya pribadi sih minta dipertimbangkan lagi. Meskipun ada kebijakan boleh izinkan atau tidak untuk PTM 100 persen, saya minta masih dibatasi saja," kata Erica.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) setiap hari dengan jumlah siswa setiap kelas mencapai 100 persen dari kapasitas.
Kebijakan tersebut diambil berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri tertanggal 21 Desember Nomor 05/KB/2021, Nomor 1347 Tahun 2021, Nomor HK.01.08/MENKES/6678/2021, Nomor 443-5847 Tahun 2021 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19.
"PTM terbatas dilaksanakan setiap hari. Jumlah peserta didik dapat 100 persen dari kapasitas ruang kelas dengan lama belajar paling banyak enam jam pelajaran per hari," ujar Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana dalam keterangan tertulis, Minggu (2/1/2022). [qnt]