Beberapa bagian dari buah pala, tambah dia, ada yang memiliki nilai ekonomi paling tinggi. Yakni, biji buah dan fulinya. Biji buah dan fulinya ini, digunakan sebagai bahan industri minuman, makanan, farmasi dan kosmetik.
Sedangkan, bentuk komoditas buah pala yang diekspor adalah dalam bentuk biji pala, fuli, dan pala glondong. Pada saat ini, biji pala yang berkualitas pula untuk dijadikan minyak atsiri.
Baca Juga:
DAMRI Buka Rute langsung dari Bandar Lampung ke Purwakarta
Sementara itu, salah satu pelaku UMKM asal Wanayasa Eulis Supriatiningsih mengaku, selama ini buah pala menjadi salah satu produk olahan khas masyarakat di wilayahnya.
"Yang masuk anggota kelompok UMKM kita saja, ada puluhan pelaku usaha yang mengembangkan produk olahan buah pala ini," ujar Eulis.
Eulis menjelaskan, produk UMKM yang dikembangkan kelompoknya itu lebih ke daging dari buah pala. Kebanyakan diolah menjadi camilan, semisal menjadi manisan. Ada juga yang mengolahnya menjadi sirup.
Baca Juga:
Partai Golkar Usung Dedi Mulyadi, Mantan Bupati Purwakarta di Pilgub Jabar 2024
"Kalau bijinya kan jelas buat rempah. Ada juga yang dijadikan minyak. Kalau bijinya sih kebanyak ada yang mengepul untuk dijual keluar. Kalau dagingnya, biasanya diolah menjadi beragam camilan," kata dia.
Menurut dia, keberadaan buah pala di wilayahnya sangat melimpah. Jadi, masyarakat yang bergelut di UMKM produk olahan buah pala tak perlu kesulitan mencari bahan bakunya.
"Alhamdulillah, olahan buah pala dari Wanayasa menjadi salah satu oleh-oleh khas Purwakarta. Bagi yang berminat, bisa mengunjungi toko oleh-oleh di sekitar Wanayasa, atau di Galeri Menong di pusat kota," tambah dia. [ast]