WahanaNews.co | Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tidak bertanggung jawab dan menolak
seruan aksi FUI (Forum Ukhuwwah Islamiyah) DIY pada Jumat (18/12/2020) besok, yang
dikemas dengan kegiatan Jogja Bergerak
untuk Keadilan dan HAM (penggalangan dana untuk keluarga syuhada) di Titik
Nol Km Jogja, dipimpin H
Syukri Fadholi (Ketua Presidium FUI DIY).
Wakil Ketua PWNU DIY, Fahmi Idries Akbar,
mengatakan, pandangan dan sikap ini didasarkan atas prinsip-prinsip
bernegara, berbangsa, yang dipedomani NU, berdasarkan akidah ahlus sunnah wal jamaah
an-nahdliyah dalam kerangka NKRI, Pancasila, Bhinneka
Tunggal Ika, dan UUD 1945.
Baca Juga:
Mahasiswa UGM Kembangkan Magnetisasi Irigasi Perkebunan
"Oleh karena itu, PWNU DIY menolak aksi, perjuangan yang berpotensi membawa
kerusakan (mafsadat), menjadi klaster
penyebaran Covid-19, dan merusak persaudaraan, persatuan
nasional," katanya, dalam rilis, Kamis (17/12/2020).
PWNU DIY, lanjutnya, turut prihatin
dan duka yang dalam pada insiden penembakan enam laskar FPI pengawal Rizieq
Sihab, dan menghormati proses hukum yang sedang berlangsung,
dalam kerangka penegakan hukum (law enforcement), persamaan di muka hukum (equality before the law), dan penegakan kamtibmas, yang seluruhnya
telah ditangani oleh Mabes Polri dan Komnas HAM.
Peran NU, sebagaimana
elemen masyarakat yang lain, adalah mengawal dan memastikan bahwa proses hukum
berlangsung sesuai dengan mekanisme yang ada, tranparan, adil, jujur, dan akuntabel.
Baca Juga:
KPP OTT Mantan Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti
Dalam situasi pandemi Covid-19 yang
terus meluas, PWNU DIY mengajak segenap elemen bangsa untuk lebih
peduli dan memperkuat kerjasama.
"Melalui upaya pendekatan keagamaan,
mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan membaca qunut nazilah, memperbanyak istighfar
dan sholawat bagi muslim, bersikap
positif, bersyukur, tetap produktif, dan mengikuti ketentuan protokol
kesehatan," paparnya, didampingi Sekretaris PWNU DIY, Muhtar Salim.
PWNU DIY beranggapan, rencana aksi atas nama FUI DIY berpotensi menjadi klaster pandemi
Covid-19 melalui kerumunan yang tidak jelas batas jumlahnya.