WahanaNews.co | Sosok Rudi Samin belakangan ini jadi sorotan usai kasus temuan beras bantuan sosial (bansos) Presiden yang terkubur di Depok mencuat. Rudi merupakan pemilik lahan di lokasi bansos dari Presiden Jokowi dikubur.
Rudy selama ini dikenal aktif sebagai pimpinan salah satu organisasi kemasyarakatan (ormas). Rudi saat ini menjabat sebagai Ketua Pemuda Pancasila Kota Depok.
Baca Juga:
Bayi Laki-Laki Ditemukan Hidup di Selokan Depok, Lengkap dengan Ari-ari
Kiprah Rudi Samin dalam organisasi tersebut telah berlangsung dalam kurun waktu yang lama. Ia mengaku telah menjadi ketua selama lima periode terakhir, termasuk periode saat ini.
"Saya sudah (menjabat ketua PP) lima periode, dari tahun 2000-an sampai sekarang," tutur Rudi, beberapa waktu lalu.
Tak hanya itu, ia juga mengaku aktif di berbagai organisasi dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di sekitar Depok. Rudi mengatakan dirinya tercatat sebagai Dewan Penasihat di sejumlah organisasi wilayah tersebut.
Baca Juga:
Ingat! FISIP UI Undang 2 Paslon Walkot Depok Diskusi, Ini Masalahnya
Dalam kancah politik, Rudi Samin sempat mencoba peruntungan sebagai Calon Anggota Legislatif (Caleg) DPR RI. Ia tercatat sebagai Caleg DPR RI Dapil Jawa Barat VI dari Partai PKPI pada Pemilu 2014, serta Caleg DPR RI Dapil Jabar VI dari Partai Hanura pada Pemilu 2019.
Rudi Samin pun pernah mendaftarkan diri sebagai Bakal Calon Wali Kota Depok dalam Pilkada 2015. Ia mendaftar melalui Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), tetapi tersingkir dalam babak akhir proses seleksi oleh DPC PDIP.
Sementara itu, Rudi Samin mengklaim dirinya sebagai pemilik sah lahan yang digunakan oleh JNE sebagai tempat penguburan bansos Presiden.
Lahan seluas sekitar 43 hektare itu membentang di wilayah Kampung Serab, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat. Ia merupakan ahli waris dari ayahnya, yang sebelumnya menjadi pemilik lahan tersebut sejak 1964.
Dari lahan tersebut, area galian tempat ditemukan beras bansos memiliki luas sekitar 6.000 meter persegi. Timbunan itu ditemukan usai pohak Rudi Samin melakukan penggalian dengan alat berat.
Dalam foto yang beredar, kondisi beras-beras itu tampak sudah rusak. Beras itu kemungkinan telah ditimbun dalam waktu lama.
Kini kepolisian mengusut hal tersebut. Sejumlah pihak dari JNE hingga Kementerian Sosial diperiksa oleh Polres Metro Depok. [qnt]