WahanaNews.co | Bank DKI telah merealisasikan penyaluran Kredit Pemilikan Rumah
(KPR) Fasilitas Pembiayaan Perolehan
Rumah sebesar Rp 143 miliar untuk mendorong program Rumah DP Nol Rupiah.
Nilai tersebut disalurkan kepada 514 penerima manfaat Rumah DP
Nol Rupiah di sejumlah hunian yang terdaftar oleh Unit Fasilitasi Pemilikan
Rumah Sejahtera (UFPRS) dan telah bekerja sama dengan Bank DKI.
Baca Juga:
Jaga Citra Kawasan ASEAN, ALPERKLINAS Apresiasi Target Pemprov Jakarta Bersih Kabel Listrik
"Bank
DKI sebagai bank pelaksana Program Rumah DP Nol Rupiah telah menyalurkan KPR
Fasilitas Pembiayaan Perolehan Rumah sebesar Rp 143 miliar kepada 514 penerima
manfaat," ujar Direktur Kredit UMK & Usaha Syariah merangkap Direktur
Keuangan Bank DKI, Babay Parid Wazdi, dalam keterangan resminya, di Jakarta,
Senin (9/11).
Sejumlah hunian tersebut diantaranya adalah Menara Samawa Nuansa
Pondok Kelapa, Jakarta Timur milik KSO Sarana-Totalindo/Perumda Pembangunan
Sarana Jaya dan 2 hunian yang dikembangkan Perum Perumnas yaitu Rusunami Bandar
Kemayoran, Jakarta Utara; dan apartemen Sentraland Cengkareng, Jakarta Barat.
Pada 2 hunian yang dikembangkan Perum Perumnas, Bank DKI telah
menyalurkan KPR FPPR sebesar Rp 11 miliar kepada 45 penerima manfaat.
Baca Juga:
Layanan JKN Makin Mudah Diakses Warga Jakarta: Cukup Pakai NIK dan Mobile JKN
"Hingga saat ini untuk kredit perumahan di Bank DKI sudah
ada sekitar Rp 3,5 triliun yang terbagi untuk KPR sebesar Rp 2,1 triliun dan
syariah sisanya, DP 0 Rp 143 miliar," jelas Babay.
"Kabar gembiranya adalah yang sudah pinjam dalam skema Dp
Rp 0 ini nilai NPL-nya 0, ini menunjukan masyarakat berpenghasilan rendah ini
memiliki komitmen bagus untuk bayar, termasuk saat pandemi Covid-19 saat ini
tidak ada masalah," tambah Babay.
Babay mengungkapkan warga yang melamar untuk mendapatkan hunian
DP 0 Rupiah harus memiliki penghasilan maksimalnya Rp14 juta setelah munculnya
Pergub Nomor 14 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Pergub Nomor 104 Tahun 2018
tentang Fasilitas Pembiayaan Perolehan Rumah Bagi Masyarakat Berpenghasilan
Rendah.
"Namun untuk minimalnya tergantung angsuran dan jangka
waktunya. Bank DKI menyediakan maksimal kredit atas angsuran kredit maksimal
terhadap pendapatan (Debt Service Ratio/DSR)
sampai 60 persen, kira-kira kalau penghasilan Rp7 juta berarti yang bisa
diberikan maksimal angsuran Rp4,2 juta ini di antara bank lain, Bank DKI paling
besar," kata Babay.
Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Herry Djufraini, menambahkan,
sebagai bank milik Pemprov DKI Jakarta, Bank DKI pun kembali turut serta dalam
mendukung penyaluran kredit Rumah DP 0 Rupiah bagi warga DKI Jakarta. Saat ini,
kata Herry, Bank DKI masih terus memproses pengajuan kredit yang dilakukan
calon penerima manfaat.
"Dalam menjalankan tugasnya sebagai bank pelaksana maka
Bank DKI bertugas memverifikasi warga DKI Jakarta dianggap yang memenuhi
kriteria kredit atau pembiayaan perbankan khusus program sebagai calon penerima
manfaat," tuturnya.
Herry menegaskan Bank DKI berkomitmen untuk turut mendukung
penyaluran kredit DP 0 Rupiah dengan tetap memperhatikan penerapan prinsip
kehati-hatian.
"Kegiatan ini sejatinya merupakan implementasi Bank DKI
sebagai agent of development dan mendorong
program Pemprov DKI Jakarta sebagaimana visi dan misinya yakni maju kotanya
bahagia warganya," kata Herry. [dhn]