WahanaNews.co | Kisah haru terjadi pada salah seorang anak kelas 2 Sekolah Dasar (SD) di Sambiroto, Banyuroto, Kapanewon Nangguilan, Kabupaten Kulonprogo, DI Yogyakarta.
Anak laki-laki tersebut bernama Muhammad Wachid, yang kesehariannya harus merawat sang ibu yang lumpuh.
Baca Juga:
Tuani Lumbantobing Ajari Kadis Lingkungan Hidup Tapteng Dengan Model Pembelajaran Anak SD
Meski masih berusia 8 tahun, Wachid memikul beban berat di saat teman-teman sebayanya bermain menikmati masa kecilnya.
Wagini, ibu Wachid mengidap autoimun yang menyebabkan neo muskuler yang mengganggu sistem otot dan syarafnya, menyebabkan kelumpuhan. Karena itulah Wachid menghabiskan waktunya di rumah sederhana untuk merawat sang ibu.
Ayah Wachid telah meninggal dunia sejak dia berusia 1 tahun, sementara kakaknya, Iwan Nur Salam, yang baru berusia 14 tahun, meninggalkan rumah karena bekerja sebagai pencari kelapa. Wachid tinggal di rumah bersama ibu dan kakeknya Kromo Wiyono alias Baiman.
Baca Juga:
Cerita Ayah di Gresik yang Mata Anaknya Dicolok Pakai Tusuk Bakso Hingga Buta
Untuk memenuhi kebutuhan seari-hari, keluarga Wachid masih mendapat bantuan dari pemerintah, keluarga dan kerabat. Sementara Wachid sendiri juga masih menerima bantuan dari sekolah.
Namun, karena kondisi sang ibu, bocah itu mendapatkan tanggung jawab yang melebihi usianya.
Setiap hari Wachid-lah yang merawat Wagini dan mengerjakan tugas rumah tangga mulai dari memasak, menyapu hingga membersihkan rumah. Karena tidak ada menjaga dan merawat ibunya, seringkali Wachid berat untuk pergi ke sekolah.