Sebagai kepanjangan dari Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar, lanjut Dahyar, pihaknya ingin memastikan lingkungan belajar di lingkungan KCD Pendidikan Wilayah VIII Jabar, Sumedang dan Bandung terbebas dari berbagai bentuk intimidasi.
"Yang diharapkan dari gerakan ini untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman tanpa adanya saling intimidasi. Dan juga makin tumbuh sikap toleransi sesama warga sekolah," ungkap Dahyar.
Baca Juga:
Politikus Partai Nasdem Temui Ivan Sugianto Pelaku Pengintimidasi Anak Sekolah
Sementara itu, Dewan Pembimbing Forum OSIS Jawa Barat (FOJB) Muhammad Fadlyllah mengungkapkan saat ini bertubi-tubi muncul video yang viral di media sosial terkait aksi perundungan yang dilakukan oleh pelajar.
Karena itu, Deklarasi dan Penandatangan Komitmen Gerakan Anti Perundungan yang diinisiasi oleh KCD Pendidikan Wilayah VIII ini penting untuk dilakukan.
"Sangat penting sekali, apalagi akhir-akhir ini banyak viral terkait pelajar yang melakukan aksi perundungan. Bahkan sampai ada korban nya yang pingsan. Ini menjadi sifat tercela dan tidak pantas dilakukan oleh pelajar," kata Fadlyllah.
Baca Juga:
Polisi Ungkap Motif Ivan Sugianto Paksa Siswa SMA Sujud-Menggongong
Fadlyllah juga sangat setuju jika Gerakan Anti Perundungan ini dapat dilakukan di seluruh SMA, SMK dan SLB yang berada di lingkungan KCD Pendidikan Wilayah VIII Jabar. Dengan demikian, maka akan menularkan praktik-praktik baik terhadap semua warga sekolah.
Dengan melakukan Deklarasi dan Penandatanganan Komitmen Anti Perundungan di seluruh sekolah juga, lanjut Fadlyllah, akan membentengi siswa agar menghindari perilaku negatif tersebut dalam kesehariannya.
"Karena kejadian perundungan tidak hanya terjadi di dalam sekolah. Yang terbaru viral video nenek-nenek yang ditendang oleh pelajar sampai jatuh. Jadi harapannya deklarasi di setiap sekolah ini bisa untuk mengantisipasi agar tidak ada kejadian serupa di kemudian hari," pungkasnya.