WahanaNews.co | Benda yang hilang di Museum Lapawawoi Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel), telah diamankan oleh pihak Kepolisian Resor (Polres) Bone, Selasa (18/1/2022).
Benda tersebut diambil di kediaman Andi Baso Bone.
Baca Juga:
Remaja di Gowa Diduga Dianiaya Anggota Polda Sulsel hingga Babak Belur
Rumah Andi Baso Bone terletak di Kelurahan Apala, Kecamatan Barebbo, Kabupaten Bone, Sulsel.
Kanit Resum Polres Bone, Ipda Andi Fadli, mengatakan, benda tersebut dibawa ke Mapolres Bone.
“Semua diamankan dan dibawa ke Mapolres Bone selanjutnya dilakukan penyelidikan,” jelasnya.
Baca Juga:
Polisi di Palopo Segera Diperiksa Propam, Karena Bebaskan Pelaku Pemerkosa Bocah
Diberitakan, sejumlah benda pusaka Museum Lapawawoi Bone hilang, dan rupanya diambil oleh pengelola museum.
Ia adalah Andi Baso Bone dan Budi Santoso.
Budi Santoso selama ini bekerja sebagai Kurator atau pemandu tamu.
Sementara Andi Baso Bone sebagai pengelola museum Lapawawoi.
Budi Santoso bekerja di museum sejak zaman almarhum Andi Mappasissi masih menjabat sebagai Kepala Museum Saoraja Lapawawoi.
Budi Santoso tidak setuju jika pemberitaan di media menyebut adanya pencurian barang Museum Saoraja Lappawawoi.
Selain itu, dirinya mengaku bekerja di museum Saoraja Lapawawoi sejak tahun 1994, sebagaimana diungkapkannya, Selasa (18/1/2022).
Lalu, ia berhenti saat ahli waris Andi Mappasissi meninggalkan museum, Minggu (16/1/2022) lalu.
Budi Santoso membenarkan dirinya membuka secara paksa pintu belakang museum.
Menurutnya, ia telah meminta kunci kepada petugas museum Lapawawoi, namun tidak pernah diberikan.
“Kunci itu sudah saya minta berkali-kali, namun tidak ada yang menggubris," ucapnya.
Sehingga, dirinya berinisiatif mengangkat barang-barang di Museum Lapawawoi yang diklaim miliknya.
Beberapa benda bersejarah di Museum Saoraja Lapawawoi tidak diambil Budi Santoso dan Andi Baso Bone.
Di antaranya, stempel kerajaan Bone 40 buah, besi sikoi, lanraseng Manurung beserta palunya milik Laummasa.
Ada juga perisai panjang milik Laummasa, perisai bulat peninggalan Bangsa Inggris, silsilah kerajaan, alat tenun, gerabah, beberapa lemari, alat-alat tangkapan ikan tradisional, miniatur Pinisi.
Di antara benda tersebut, beberapa diakui Budi Santoso bukan milik Andi Mappasissi Petta Awangpone.
Yakni, stempel kerajaan Bone 40 buah, besi sikoi, lanraseng Manurung beserta palunya milik Laummasa, perisai panjang milik Laummasa, perisai bulat peninggalan Bangsa Inggris, dan silsilah kerajaan.
“Adapun yang lainnya milik Petta Awangpone, saya tidak ambil karena dikhawatirkan rusak saat diangkat,” jelasnya. [dhn]