Sementara itu, dua korban yang meninggal langsung dimakamkan di kampung halaman masing-masing pada siang hari.
Pengakuan dari kernet truk, Purwanto, menyebutkan bahwa ia awalnya mengira benturan yang terjadi disebabkan oleh ban truk yang meletus.
Baca Juga:
DPRD Kota Semarang Minta Pemerintah Tingkatkan Kesiapan Hadapi Banjir Musim Hujan
“Awalnya saya kira kebanan, truknya minggir sedikit-sedikit, saya turun. Saya cek ban sebelah kiri nggak pecah. Terus saya muter sebelah kanan, saya melihat ada mobil di belakang,” kata Purwanto di GT Kandeman, Batang, Selasa (1/10/2024).
Setelah kecelakaan, Kapolres Boyolali AKBP Muhammad Yoga dirawat di RS Telogorejo, Semarang.
Meski dalam kondisi sadar, Yoga mengalami cedera dan masih membutuhkan waktu untuk pemulihan karena syok akibat kecelakaan tersebut.
Baca Juga:
Akibat Pungli Rp160 Juta, Mantan Lurah di Semarang Dihukum 4 Tahun
“Beliau cedera, luka lah, namanya kecelakaan besar pasti ada luka. Sekarang sedang pemulihan karena dia syok,” kata Artanto.
Penyelidikan lebih lanjut dilakukan oleh Tim Traffic Accident Analysis (TAA) dari Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Tengah untuk mencari tahu penyebab kecelakaan tersebut.
“Ini masih dalam penyelidikan karena kejadian ini mengakibatkan korban meninggal dunia. Kita menggunakan scientific crime investigation, dan sudah ada tim TAA yang melakukan penyelidikan,” tambah Artanto.