WahanaNews.co | Saldo sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) di rekening BPD Jateng (Bank Jateng) dikabarkan raib. Alhasil, nasabah terutama dari kalangan ASN, berbondong-bondong mendatangi bank.
Dikonfirmasi wartawan, Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Klaten Himawan mengaku mengetahui kabar adanya rekening yang bobol tersebut melalui unggahan di grup WhatsApp.
Baca Juga:
Pj Bupati Tapteng Sebut Rp 64 Miliar Saldo Kas Daerah 2023 Patut Disyukuri
"Kemarin siang saya dapatkan WA dari grup, ada salah satu korban di salah satu OPD yang kaitannya dengan rekeningnya hilang. Terus saya koordinasikan dengan Bank Jateng, ternyata Bank Jateng juga kaget," kata Himawan, Rabu (8/9).
Ia menjelaskan, sejumlah langkah sudah dilakukan Bank Jateng. Di antaranya melapor ke internal, khususnya kepada direksi hingga laporan ke Polres Klaten.
"Jadi saat ini sudah ditangani dari sisi hukum oleh Polres," katanya.
Baca Juga:
Terjadi Lagi, Saldo Tabungan Nasabah Rp 213 Juta Hilang Misterius
Kemudian, lanjut dia, dari Bank Jateng menyampaikan bahwa kasus tersebut sudah ditangani dengan cepat. Terkait kronologi kejadian, dikatakannya, masih delam proses identifikasi. Himawan juga mengaku belum mengetahui berapa jumlah ASN yang menjadi korban.
"Belum ada laporan, ini masih proses. Kami belum bisa matur, jumlahnya berapa, tindakannya bagaimana. Biarkan nanti proses hukum yang melaksanakan," bebernya.
Kendati demikian, sesuai informasi yang diperolehnya dari Bank Jateng, para nasabah diimbau agar tetap tenang. Karena uang nasabah di bank tersebut dijamin keamanannya.
"Saran dari Bank Jateng, apabila ada nasabah yang uangnya berkurang, tapi tidak atas inisiatif penarikan sendiri, untuk segera melapor ke kantor Bank Jateng manapun. Nanti akan segera ditangani," tutur Himawan.
Himawan menyampaikan, selama ini transfer gaji para ASN memang melalui Bank Jateng. Karena kas daerah memang disimpan di bank tersebut.
"Imbauan kami khususnya nasabah yang ASN, tetap tenang. Kalau dicek ada saldo yang berkurang, bukan inisiatif pribadi, segera buat laporan. Kalau dirasa perlu pemblokiran ya, ajukan pemblokiran," pungkasnya.
Asisten 1 Setda Klaten Ronii Rukminto menyampaikan, pihaknya sudah dihubungi Bank Jateng pada Selasa sore. Mereka menyarankan agar sementara memblokir rekening para ASN. Sosialisasi terkait pemblokiran itu sudah dilakukan melalui media sosial oleh pihak bank.
"Kita tunggu dulu, karena ini sedang dalam pengusutan. Itu modus operandinya sudah diketahui. Kedepan keamanan ATM agar ditingkatkan," katanya.
Inspektur Klaten, Jajang Prihono menambahkan, pihaknya berharap diambil langkah aman, yakni dengan memblokir semua rekening ASN secara bersamaan. Ia menyebut, korban hilangnya saldo tersebut paling banyak dialami jajaran tenaga kesehatan.
"Kemarin yang paling banyak memang dari jajaran kesehatan. Nakes kalau nggak salah. Setiap puskesmas, hampir setiap puskesmas ada," ungkap Jajang menambahi. [qnt]