WahanaNews.co | Tembok pembatas sekolah MTSN 19 Jakarta roboh sampai menewaskan tiga orang siswa.
Salah seorang karyawan sekolah, Sri Yatini pun memberikan kesaksian detik-detik kejadian tersebut.
Baca Juga:
Pembangunan SDN 017 Balam Sempurna Kota Terhenti, Guru Keluhkan Minimnya Fasilitas Sanitasi
Sri Yatini mengatakan, awal mula hujan turun, anak-anak sudah mulai keluar untuk bermain.
Ia berdiri di sudut sekolah untuk memantau anak-anak yang bermain tersebut.
"Hujan deras besar, anak-anak keluar, lalu kami pantau nggak ada masalah," ungkap Sri pada wartawan, Kamis (6/10/2022).
Baca Juga:
Pemerintah Akui dan Minta Maaf, Kasus Keracunan MBG Terus Berulang di Berbagai Daerah
Sri mengatakan, sebelumnya dia dan para guru sudah memberitahu para siswa agar tidak berenang.
Sri juga membantu menyelamatkan barang-barang di Kantor Tata Usaha karena banjir sudah masuk ke dalam sekolah.
"Anak-anak sudah dilarang untuk berenang, sudah dilarang guru, karyawan, guru piket sudah larang keras. Begitu guru piket bilang jangan berenang, saya tinggal ke ruang TU karena saya menyelamatkan barang- barang di sana. Air sudah sedengkul," ujarnya.