Lalu setelah Sri menyelamatkan barang-barang di Kantor TU, dia merasakan seperti terjadi gempa. Awalnya ia tidak tahu menahu perihal tembok yang roboh.
"Begitu air masuk, langsung kaca pecah dan seperti di bawah kaki seperti terjadi gempa. Awalnya saya tidak tahu di belakang ruang guru terjadi tembok rubuh," tuturnya.
Baca Juga:
Libur Akhir Semester Segera Dimulai, Kadisdik Sumedang Imbau Orang Tua Waspadai Cuaca
Sri mengaku sangat trauma atas kejadian tersebut. Sebab ia mendengar sendiri suara pecahan kaca akibat air banjir yang masuk dan robohnya tembok pembatas sekolah tersebut.
"Sangat trauma ya, saya dengar sendiri suara retakan kaca seperti gempa, sampai kami dan guru ucap 'Allahuakbar'. Dari arah kiblat kami seperti didorong air, saya bersama satu guru akhirnya keluar dengan memecahkan kaca juga," pungkasnya.
Peristiwa mengerikan terjadi di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 19 di Jagakarsa, Jakarta Selatan (Jaksel).
Baca Juga:
18 Sekolah Terendam Banjir di Subulussalam, Belajar Tatap Muka Sementara Dihentikan
Sebanyak 3 siswa tewas akibat tertimpa tembok yang roboh di sekolah itu.
3 Siswa Tewas
Sebagaimana diketahui, Insiden tembok roboh di MTsN 19 Pondok Labu akibat diterjang banjir menewaskan tiga siswa dan melukai satu siswa. Kini, keempat korban tersebut dibawa ke Rumah Sakit Prikasih.