Namun,
belum diketahui kapan video itu direkam.
"Mati lan urip iku kagungane Gusti. Ora
opo-opo di-Covid-ke, opo-opo di-Covid-ke. Bar operasi kanker payudara, penyakit
gula, mulih di-Covid-ke. Njur le mendem kaya mendem kirik. Seko dinas kesehatan
entuk proyek do sakpenake dewe (Hidup dan mati itu urusannya Tuhan. Tidak
ada apa-apa di-Covid-kan, apa-apa di-Covid-kan. Habis operasi kanker payudara,
penyakit gula, pulang di-Covid-kan. Lalu menguburnya seperti mengubur anjing.
Dari dinas kesehatan dapat proyek semaunya sendiri)," ujarnya dalam video
tersebut.
Baca Juga:
Kenali! Ini 2 Penyebab Utama Hilangnya Banyak Waktumu
Terkait
video tersebut, Wakil Ketua DPRD Bantul Subhan Nawawi berujar pejabat publik
harus bisa menahan diri saat berbicara di depan publik.
Pihaknya
pun mengaku prihatin atas perkataan tersebut.
"Ini
menjadi intropeksi kita, mungkin statement-nya guyon, apa pun tidak boleh. Itu
tidak boleh. Kita masa pandemi, masa prihatin," jelas Subhan.
Baca Juga:
5 Penyebab Sorry Syndrome yang Perlu Diketahui
Anggota
dewan itu juga telah dipanggil untuk dimintai klarifikasi. Akan tetapi,
undangan melalui telepon tidak dijawab.
"Yang
jelas hari ini kita undang, saya minta Pak Sekwan (Sekretaris Dewan DPRD
Bantul) menghubungi yang bersangkutan," kata dia.
Subhan
sudah meminta Badan Kehormatan Dewan untuk menindaklanjuti kasus ini. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.