WahanaNews.co, Bekasi - Sebelum kematian tragis Mega Suryani Dewi (24) akibat dibunuh oleh suaminya, ternyata Mega pernah berbicara tentang masalah dalam rumah tangganya di media sosial.
Mega mengungkapkan ketidakbahagiannya pada ibunya, Linda, dan juga di akun media sosial pribadinya.
Baca Juga:
Pria Pelatih Futsal di Bekasi Cabuli 3 Anak, Pelaku Langsung Ditangkap Polisi
Seperti yang telah dilaporkan sebelumnya, Mega tewas dalam keadaan bersimbah darah setelah dianianya oleh suaminya, Nando Kusuma Wardana (25) menggunakan pisau dapur, di rumah kontrakannya di kawasan Jalan Cikedokan RT 01/04, Kampung Cikedokan, Desa Sukadanau, Kecamatan Cikarang Barat, Bekasi. Kematian Mega terjadi setelah pertengkaran sengit dengan suaminya.
Pada saat pembunuhan terjadi, kedua anak korban yang masih berusia 3 tahun dan 1,5 tahun juga berada di tempat kejadian.
Namun, kedua anak kecil tersebut tidak melihat langsung peristiwa tragis yang merenggut nyawa ibu mereka.
Baca Juga:
Menteri AHY Ungkap 2 Kasus Mafia Tanah di Jabar Rugikan Negara Rp3,6 triliun
Selama hidupnya, Mega ternyata sudah sering mengalami tindakan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan oleh Nando.
Mega sering berbicara kepada ibunya, Linda, tentang perilaku kasar yang dilakukan oleh suaminya.
Ketika ditanyakan, Linda mengungkapkan bahwa korban terakhir kali berbicara padanya pada tanggal 7 Agustus 2023.
Menurut Linda, pada saat itu, Nando kembali melakukan KDRT terhadap Mega.
"Dia (korban) WA ke ibu 'Ibu tolong Neng, Neng lagi di kantor polisi, Neng lagi di Rumah Sakit Annisa, Neng lagi visum, Neng dianiaya lagi sama Nando, Neng sendirian bu nggak ada yang nolongin' katanya gitu," ucap Linda, menirukan perkataan korban kala itu, dikutip dari kanal YouTube Official iNews, Rabu (13/9/2023).
Tangis Linda pun pecah menceritakan pilu yang dialami putrinya selama berumahtangga dengan Nando.
Linda berharap Nando mendapat hukuman yang setimpal dengan perbuatan keji yang dilakukan kepada korban.
Dalam kesempatan itu, Linda turut menceritakan perlakuan keluarga Nando kepada korban selama ini.
Tak hanya Nando, keluarganya rupanya juga pernah melakukan kekerasan kepada korban.
Bahkan, korban juga sempat mencurahkan isi hatinya di media sosial setelah mendapat perlakuan kasar dari mertuanya.
Menurut Linda, kala itu ibu Nando memukul korban saat tengah malam.
Beruntung, korban saat itu berhasil kabur setelah dibantu oleh driver ojek online (ojol).
"Run (lari) jam 3 pagi dari mama mertua dan suami yang habis hajar aku habis-habisan.
Wkwk aku udah kek tahanan ga boleh kabur dari kontrakan wkwkw. Makasih abang gojek udah mau nolong aku biarpun gak sempat pakai sendal," tulis M di akun media sosialnya, dikutip dari TribunJakarta.com, Rabu (13/9/2023).
Motif Pembunuhan
Setelah dimintai keterangan polisi, ternyata motif pelaku membunuh istri yang dinikahinya selama tiga tahun tersebut adalah faktor ekonomi.
Menurut Kanit Reskrim Polsek Cikarang Barat, AKP Said Hasan, pelaku juga merasa tersinggung karena kata-kata yang diucapkan oleh korban.
"Jadi, pelaku merasa tersinggung karena masalah ekonomi, bukan karena masalah cemburu, tidak ada keterlibatan pihak ketiga. Pelaku marah karena perkataan yang dilontarkan oleh korban," ujar Hasan seperti yang dilaporkan oleh TribunJakarta.com.
Diketahui bahwa baik korban maupun pelaku memiliki pekerjaan.
Istri bekerja di sebuah perusahaan kosmetik, sementara suaminya memiliki pekerjaan utama di sebuah perusahaan dan sebagai pekerja ojek online sebagai tambahan penghasilan.
Diduga bahwa istri memiliki penghasilan yang lebih besar daripada suaminya.
"Informasi terakhir yang kami dapatkan menunjukkan bahwa penghasilan korban lebih tinggi daripada suaminya," jelasnya.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]