WAHANANEWS.CO, Bogor - Idul Adha 2025 diwarnai kabar duka yang menggetarkan jagat maya. Seorang jagal hewan kurban bernama H Cholid meninggal dunia secara mendadak saat menyembelih sapi di Citayam, Kabupaten Bogor.
Peristiwa yang terekam oleh warga ini viral di media sosial dan mengundang rasa haru dari ribuan netizen.
Baca Juga:
Aksi Bullying Syarat Masuk ‘Geng’ Berujung 2 Siswi SMP Depok Diamankan Polisi
Banyak yang menyebut kepergian H Cholid sebagai tanda husnul khatimah, meninggal dalam kondisi tengah beribadah.
Tragedi ini terjadi saat H Cholid menjalankan tugasnya seperti biasa. Ia tampak mengenakan baju lengan panjang, peci hitam, serta handuk kuning tersampir di bahu.
Sebelum menyembelih sapi, ia terlebih dahulu membacakan nama-nama pengurban dari selembar kertas.
Baca Juga:
Sopir Pikap Tabrakan Beruntun Tewaskan Pemotor di Jalan Raya Citayam Jadi Tersangka
Setelah selesai, ia mengangkat golok, membaca doa, lalu menempelkan senjata tajam itu ke leher sapi.
Namun, secara tiba-tiba tubuhnya melemas. Ia kehilangan kesadaran dan jatuh tak berdaya.
Warga yang panik berusaha menolong, namun nyawanya tak tertolong. Ia mengembuskan napas terakhir di lokasi kejadian.
Sosok H Cholid dikenal luas sebagai jagal andal di kawasan Citayam. Ia bukan hanya sekadar pemotong hewan kurban, tapi juga seorang guru yang mengajarkan teknik penyembelihan sesuai syariat Islam kepada ratusan muridnya yang tersebar di Bogor hingga Jakarta.
Putra H Cholid, Pakar Ilham Aulia (30), mengaku sangat terpukul menyaksikan langsung ayahnya meninggal dunia di tengah prosesi penyembelihan.
“Saya bersama bapak bareng dari rumah dalam kondisi sangat sehat sekali,” ungkap Pakar, yang merupakan anak sulung dari Idham Khalid.
Ia tak menyangka ayahnya akan pergi secepat itu, mengingat tidak ada tanda-tanda bahwa sang ayah tengah sakit.
“Dia baik-baik saja. Tak ada tanda sedang sakit,” kata Pakar dengan suara terbata.
Namun, Pakar mengakui bahwa ada hal ganjil yang terjadi pada malam sebelum insiden.
Sang ayah sempat menitipkan beberapa barang pribadi yang selama ini menjadi ciri khas profesinya sebagai jagal.
“Malam sebelumnya bapak saya menitipkan topi, golok, pisau,” ujarnya pelan.
Tak hanya itu, H Cholid juga memanggil sejumlah anak muridnya dan memberikan mereka wejangan satu per satu, seolah berpamitan untuk terakhir kalinya.
Meski berat, Pakar menyatakan bahwa dirinya ikhlas menerima kepergian sang ayah. “Bapak wafat dalam keadaan beribadah, menyembelih hewan kurban. Itu cara terbaik untuk pergi,” katanya tulus.
Camat Bojonggede, Tenny Ramdhani, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menerima informasi mengenai peristiwa ini.
Meski demikian, lokasi persis kejadian masih dalam proses penelusuran.
"TKP-nya belum tahu di mana, Bu Lurah bilang enggak di situ. Citayam itu kan ada Depok, Ragajaya (Bojonggede), sama Desa Citayam Tajurhalang," ujarnya saat dikonfirmasi Sabtu (7/6/2025).
Ia juga menambahkan, “Pak Cholid itu infonya warga Ragajaya Bojonggede, tapi kita belum tahu nih KTP-nya Ragajaya atau bukan.”
Wafatnya H Cholid tak hanya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, tetapi juga bagi para murid dan warga sekitar yang selama ini mengenalnya sebagai sosok penuh dedikasi dalam menjalankan ibadah kurban.
Kepergian mendadak sang jagal senior ini kini menjadi perbincangan nasional, bahkan dianggap sebagai pengingat akan arti pengabdian sejati.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]