WahanaNews.co | Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono masih pikir-pikir untuk menggunakan Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) di era kepemimpinannya.
Heru menyebutkan, sampai saat ini dirinya belum terpikirkan untuk membentuk itu.
Baca Juga:
Polda Sulut Peringati Hari Sumpah Pemuda ke-96 dengan Upacara Dipimpin Kapolda
Berbeda dengan kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan, yang mengangkat sejumlah orang untuk masuk dalam TGUPP.
Heru mengatakan, digunakannya TGUPP atau tidak, itu tergantung dari selera masing-masing Gubernur.
“Saya belum terpikirkan untuk pakai TGUPP. TGUPP itu kan tergantung dari selera Gubernur masing-masing,” kata Heru di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis 27 Oktober 2022.
Baca Juga:
Dugaan Curi Arus di Pembangunan Rest Area Tol Medan-Binjai, Muslim Muis Minta Menteri BUMN untuk Mencopot Kepala PLN
Lebih lanjut, mantan Wali Kota Jakarta Utara itu menyebutkan, selama 2 pekan ia memimpin Ibu Kota, tidak pernah menggunakan TGUPP.
“Saya sih enggak ada (TGUPP),” jelasnya.
Sebelumnya, Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi bertekad menghapus eksistensi Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) bentukan Anies Baswedan.
Ia menilai adanya TGUPP justru membuat pembangunan Jakarta tak membuahkan hasil.
"TGUPP harus hilang. Itu yang buat kacau pembangunan di Jakarta. Dengan ide-ide dia, banyak yang merugikan," kata Prasetyo Edi Marsudi waktu itu.
Politikus PDIP itu pun sempat menyinggung kasus permasalahan nyata dalam gagalnya pembangunan di Jakarta. Ia menyebutkan adanya keberadaan trotoar yang tidak tersambung dengan tali air di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.
Pras menyebutkan ide TGUPP yang dikerjakan pemerintah daerah itu tidak berjalan lancar malahan menyebabkan banjir.
"Salah satu contoh, jalan di Jakarta ini pendek. Saya menemukan di Kemang, ada tali air di trotoar, dilebarkan ternyata tali air itu tidak nyambung ke trotoarnya. Jadi buntu tengah-tengah dan dampaknya jadi banjir," tuturnya. [tum]