Sementara itu adanya krisis air bersih di kawasan Marunda, beberapa warga terkadang harus membeli air menggunakan jeriken.
Salah seorang warga RT 08/09, Kelurahan Marunda Tuharom (46) mengungkapkan, harga air yang dibelinya tersebut satu jeriken mencapai Rp 2000,-.
Baca Juga:
Direktur PDAM Sebut Krisis Air Bersih di Kota Gunungsitoli karena Kemarau Panjang
"Sehari hari kita harus bawa jeriken pakai kendaraan. Kalau saya pakai perahu kurang lebih jaraknya 1km lebih untuk beli air ke depan. Harganya juga biasanya Rp 1000 jadi naik Rp 2000," ujarnya.
"Sehari saya bisa sampai 14 ribu rupiah beli air jaraknya juga lumayan jauh beli airnya," ungkap Tuharom.
Adanya krisis air bersih, menurut, terkadang membuat warga juga memanfaatkan air laut untuk membersikab wc atau sekedar membersihkan kamar mandi.
Baca Juga:
Krisis Air Bersih Hampir Sebulan, Warga Gunungsitoli Pelanggan PDAM Menjerit
"Kadang-kadang pakai air laut terpaksa untuk menghemat jadi buat nyiram wc pakai air laut. Misalnya untuk lantai kamar mandi pakai air laut," tuturnya.
Warga berharap, masalah air bersih di wilayahnya tersebut bisa cepat mendapat jalan keluar. Hal tersebut dikarenakan air bersih sangat penting bagi masyarakat khususnya yang hidup di kawasan Pesisir Jakarta. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.