WahanaNews.co | Ahli bidang longsoran tanah dan
geologi teknik Institut Teknologi Bandung (ITB), Dr Eng Imam Achmad Sadisun ST MT,
mengingatkan ancaman bahaya longsor susulan di Dusun Bojong Kondang, Desa
Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Warning itu disampaikan setelah Imam
Achmad Sadisun bersama tim Kelompok Keilmuan (KK) Geologi Terapan, Fakultas
Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB) ITB meninjau langsung lokasi kejadian.
Baca Juga:
Pertama di Jabar: Kejari Bandung Ajukan Pencabutan Status Ayah Pelaku Kekerasan
Tim
menemukan rekahan lain berjarak 7 meter dari lokasi kejadian awal, di
bagian atas lereng dekat ke jalan, Dusun Bojong Kondang, Desa Cihanjuang,
Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang.
"Kami
melihat longsoran susulan ini belum berhenti. Tim ITB ke sana (lokasi longsor
Cimanggung). Retakan itu ternyata masih ada sampai ke jalan di perumahan yang
ada di atas (Kompleks SBG) dan paling jauh jaraknya 7 meter. Nah ini suatu saat
bisa jadi meluncur lagi (longsor)," kata Imam Achmad Sadisun.
Imam
Achmad Sadisun mengemukakan, longsor di Cimanggung, Kabupaten Sumedang, bukan
pertama kali terjadi.
Baca Juga:
Survei Indikator: Elektabilitas Dedi Mulyadi-Erwan Unggul di Pilgub Jabar
Berdasarkan
catatan dan kesaksian warga, telah terjadi empat kali bencana longsor di
kawasan itu.
"Dari
berbagai dokumentasi foto dan video, dapat diamati jelas bahwa longsor susulan
cenderung berkembang manuju arah gawir
(jurang) utama atau mahkotanya," ujarnya.
Menurut
Imam Achmad Sadisun, melihat peta geologi di daerah tersebut, lokasi longsor di
Dusun Bojong Kondang, Desa Cihanjuang, Cimanggung, masuk zona kuning dan merah.