WahanaNews.co, Subang - Seorang Calon Legislatif (Caleg) di Subang membuat kekacauan setelah mendapati perolehan suaranya terpuruk pada Pemilu 2024.
Caleg tersebut tidak dapat menerima kegagalan dalam meraih dukungan yang signifikan.
Baca Juga:
KPU Tetapkan 580 Anggota DPR Terpilih: 8 Caleg Diganti, Ada yang Terjerat Kasus Pidana
Dengan tindakan impulsif, ia melakukan perbuatan yang tidak pantas di kampung halamannya.
Caleg tersebut nekat menyulut petasan di dalam masjid dan merusak jalan beton.
Dampak dari tindakan menyalakan petasan tersebut menyebabkan seorang warga meninggal dunia, diduga karena terkejut.
Baca Juga:
KPU Sahkan 580 Caleg Terpilih, 8 Caleg Diganti
Caleg ini sebelumnya telah menjabat selama dua periode sebagai anggota DPRD Subang dari Partai Demokrat.
Meskipun demikian, dalam Pemilu kali ini, ia tidak berhasil meraih dukungan di desanya dan dikalahkan oleh seorang Caleg pendatang baru.
Setelah mengalami kegagalan dan memastikan bahwa tidak akan menduduki kursi DPRD Subang lagi, seorang Caleg dari Partai Nasdem meluapkan kekecewaannya dengan melakukan tindakan tidak terpuji di kampung halamannya sebagai respons terhadap kegagalan meraih dukungan di desanya.
Caleg yang pernah menjabat sebagai Ketua DPC Partai Demokrat Subang tersebut, bersama tim suksesnya, melakukan tindakan dengan menyalakan petasan di siang hari di puncak menara masjid.
Yang lebih menyedihkan, Caleg tersebut juga terlibat dalam tindakan merusak jalan beton di Dusun Tegal Koneng, Desa Tambakjati, Kecamatan Patokbeusi.
Jalan tersebut sebelumnya telah dibangun menggunakan dana Aspirasi yang dikucurkan oleh Caleg tersebut selama 2 periode menjabat sebagai anggota DPRD Subang.
Parahnya lagi, aksi tidak terpuji yang dilakukan oleh Caleg tersebut terekam dalam video dan menjadi viral di media sosial.
Akibat aksi Caleg tersebut, Masyarakat Tambakjati menjadi resah.
Bahkan kabarnya tak sedikit banyak anak-anak balita dan orang tua yang jatuh sakit hingga menjalani perawatan di Rumah Sakit akibat suara petasan berdaya ledak yang cukup besar tersebut.
Melansir Tribunnews, saat ini situasinya sudah kembali normal dan kondusif, setelah beberapa pihak termasuk kepolisian turun tangan menenangkan caleg tersebut agar tak melakukan aksi tidak terpuji lagi, yang dapat mengganggu ketertiban umum.
Seperti diketahui, berdasarkan data laman Pemilu2024.kpu.go.id Hari ini Minggu(25/2/2024) Caleg Nasdem No 7 Dapil IV Subang tersebut hanya memperoleh suara 421, kalah jauh dibandingkan dengan caleg lainnya di Dapil IV yang meliputi Kecamatan Ciasem, Patokbeusi dan Blanakan.
Caleg NasDem ini diduga frustasi akibat suaranya jeblok. Sedangkan seorang nenek yang meninggal diketahui bernama Dayeh(60).
Nenek Dayeh diketahui meninggal pada Sabtu (24/2/2024) sore setelah sebelumnya dirawat di rumah sakit karena drop setelah mendengar suara petasan di sekitar rumahnya di Dusun Sengon, Tambak Jati, Kecamatan Patok Beusi, Subang.
Korban diduga memiliki riwayat sakit jantung dan langsung mengalami penurunan kondisi setelah mendengar suara petasan yang cukup keras dalam beberapa hari ini yang dinyalakan oleh caleg Nasdem tersebut.
Keluarganya mencoba membawanya ke beberapa rumah sakit di wilayah Pantura Subang dan Karawang, tetapi penuh dan tidak mendapatkan pelayanan.
Akhirnya, ia dibawa pulang dan menjalani perawatan di wilayah Sukamandi selama dua hari sebelum meninggal dunia di rumahnya pada Sabtu sore sekitar pukul 16.00 WIB.
“Memang sudah sakit pada awalnya, malam diinfus. Saat malam mendengar suara petasan kaget, besar banget. Dia kaget kemudian drop dan dibawa ke rumah sakit cuma di Puri Asih, enggak sanggup balik ke Cikalong,” kata tetangga korban, Daspin, Sabtu(24/2/2024)
"Di sana sama enggak ada tempat dan balik ke Jalan Wadas, sampai jam 2 dini hari. Ke sana ke sini enggak ada tempat, meninggal tadi jam 4 sore, Daspin menambahkan.
Sebelumnya, dalam video amatir, diduga sekelompok orang yang hendak menyalakan petasan di Dusun Sengon, Tambak Jati, Kecamatan Patokbeusi, Subang, terlihat menggunakan motor di malam hari.
Mereka terlihat membawa bambu yang digunakan untuk memasang petasan dan diduga sengaja meneror warga di wilayah itu karena kandidat Calon legislatif dari Partai Nasdem tersebut kalah oleh rekan separtainya dari Partai Nasdem dapil 4, yaitu Harungi Alvi.
Saat ini, Caleg AR tersebut sulit dihubungi dan media telah mencoba mendatangi rumahnya, tetapi tidak ada yang keluar.
Polisi telah mengamankan beberapa petasan yang diduga digunakan oleh kelompok tersebut tetapi enggan memberikan keterangan lebih lanjut.
Sementara itu, media sosial dihebohkan sebuah video yang memperlihatkan seorang pria yang diduga frustasi akibat gagal sebagai calon anggota dewan legislatif atau caleg di Pemilu 2024.
Saking stresnya, pria tersebut mengenakan stelan jas setiap hari seolah-olah sudah menjadi anggota dewan.
Video yang diunggah sebuah akun TikTok tersebut memperlihatkan seorang pria mengenakan stelan jas lengkap dengan dasi dan peci hitam.
Ia terlihat tengah ditenangkan oleh dua perempuan dari kedua sisi tubuhnya.
Seorang pria lainnya menanyakan alasan pria tersebut mengenakan jas setiap hari.
"Dari mana saja bapak tiap hari pakai baju dinas seperti itu pak, istri kasihan, pak," tanya pria tersebut sebagaimana dikutip melalui akun TikTok baby.bisma.
Pria yang diduga merupakan calon legislatif (caleg) dengan cepat memberikan jawaban.
Dia mengakui bahwa selalu melakukan kunjungan keliling kota, bahkan berniat untuk masuk ke kantor guna dilantik sebagai anggota dewan.
"Saya sering melakukan keliling kota, bahkan saya berniat masuk ke kantor. Saya yakin akan dilantik sebagai anggota dewan di kantor ini," ujarnya.
Perempuan yang kemudian diidentifikasi sebagai ibunya langsung menegur putranya yang sedang mengalami halusinasi.
"Ini bukan kantor, pak, ini rumah ini," ucapnya.
Pria tersebut sontak mengucap istigfar sembari memeluk ibunya.
"Astagfirullahaladzim," ucapnya.
Belum diketahui dengan jelas identitas lengkap pria tersebut berikut dengan keterangan terkait pencalegannya di Pemilu 2024.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]