Korban memperkirakan ada 10 orang saat penganiayaan terhadap dirinya terjadi.
“Saya belum tahu pasti, tapi sepertinya ada sekitar 10 orang di lokasi, termasuk kakak kelas saya di sekolah,” ucap AA.
Baca Juga:
Pengurus TP PKK dan Kader PIK Dibekali Pengetahuan dan Informasi Pencegahan KDRT
Korban AA mengatakan, kasus ini bermula dari seorang pria yang kerap chatting dengannya dan mengungkapkan isi hatinya.
Namun, korban tidak memberikan jawaban.
“Saya tidak terima, tapi ada perempuan yang datang tanya saya bahwa kamu sudah tahu bahwa itu cowok sudah punya cewek, tapi kamu pergi dekati. Saya pun bilang bahwa saya tidak dekati dan saya tidak terima dan di situlah awalnya si perempuan ini tidak menerima hal tersebut hingga mendatangi saya,” ujar AA.
Baca Juga:
Kasus Bullying PPDS, Menkes Minta Semua Fakultas Kedokteran Investigasi
Akibat dianiaya, korban mengalami sejumlah luka lebam di bagian wajah serta nyeri di bagian kepala akibat pukulan dan tendangan.
Pelaku ditangkap
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Palopo, AKP Andi Aris Abubakar mengatakan, saat video tersebut viral di media sosial, pihaknya langsung turun ke lokasi mengecek pelaku penganiaya seperti yang ada di media sosial.