Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Garut, Jujun Juansyah, turut hadir dan memberikan apresiasi atas kiprah KSM Binangkit dalam memberdayakan masyarakat melalui pengelolaan sampah yang inovatif.
Ia menyoroti langkah kelompok ini yang berhasil mengubah limbah menjadi ecobrick, produk bernilai guna sekaligus ramah lingkungan.
Baca Juga:
Investasi Masa Depan, MARTABAT Prabowo-Gibran Dorong Masyarakat Ubah Sampah Jadi Tabungan Emas Lewat Pegadaian
"Ini termasuk residu, dan ini ada kelebihannya. Di mana orang tidak peduli lagi sampah itu dibuangnya ke mana saja, namun di sini menghasilkan sesuatu yang memiliki nilai seni artistik, tapi ini juga menjadi ramah lingkungan," jelas Jujun.
Jujun menambahkan, program seperti ini merupakan bentuk nyata dari model pemberdayaan masyarakat yang dapat menjadi contoh di berbagai wilayah lain.
DLH Garut pun mendorong agar inovasi serupa dapat direplikasi di desa-desa lain dengan memanfaatkan potensi lokal yang dimiliki masyarakat.
Baca Juga:
UINSU: Hutan Sehat = Bangsa Sehat! Ini Buktinya
Sementara itu, Tini Martini, Staf DLH Kabupaten Garut, menjelaskan bahwa lahirnya Bank Sampah KSM Binangkit bukanlah proses instan.
Ia mengungkapkan bahwa program tersebut merupakan hasil pendampingan selama enam bulan dalam rangkaian kegiatan “Kangraling” (Kampung Ramah Lingkungan) sebuah inisiatif DLH untuk mendampingi masyarakat dalam pengelolaan sampah secara berkelanjutan.
Tini juga mendorong masyarakat agar terus meningkatkan kesadaran lingkungan melalui edukasi dan pembangunan ruang publik (public space) sebagai tempat berkumpul, berdiskusi, serta berbagi ide mengenai upaya pelestarian lingkungan.