WahanaNews.co | Wali
Kota Medan Bobby Nasution mencopot untuk sementara Muhammad Yasir Rizka dari posisinya
sebagai Camat Medan Maimun. Wakil Ketua DPRD Medan, HT Bahrumsyah pun bukasuara
terkait pencopotan tersebut.
Baca Juga:
Mark-Up Tanah Ratusan Miliar, KPK Sita Rumah Mewah Salomo Sihombing di Medan
"Yang pertama bahwa Camat, Lurah beserta jajarannya itu
di bawah naungan Wali Kota. Tentunya ya aparatur sipil negara (ASN) ini kan
sudah ada tupoksinya. Tentunya ketika ada sebuah kewenangan yang patut diduga
menurut Wali Kota itu dianggap itu ada hal-hal yang disalahgunakan ataupun
misalnya itu mungkin bagaimana apa yang diduga oleh Wali Kota ya sepanjang itu
anak buahnya ya wajar saja dia memberi peringatan. Cara peringatannya itu ada
macam-macam ada SP (surat peringatan), copot sementara, mutasi. Itu biasa saja
ya," kata HT Bahrumsyah dikonfirmasi, Rabu (7/7/2021).
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini menyebut ada yang
kebetulan terjadi saat Bobby mencopot Camat Medan Maimun yang tak lain adalah
anak dari Dubes RI di Maroko. Bahrum menilai hal ini menunjukkan konsistensi
Bobby bersikap yang tak pandang bulu.
"Ya persoalan itu kebetulan saja itu anak Bang Hasrul.
Itu kebetulan saja dan saya pikir biasa saja ya. Dan ini menunjukkan bahwa ini
kan perkara konsistensi saja, bahwa Pak Wali ingin menunjukkan bahwa dia
konsisten saja. Bukan persoalan ketika ini lurah atau camatnya bukan
siapa-siapa boleh dilakukan suka-suka hati dan ketika ini anak siapa dia tidak
boleh melakukan. Itu pastinya nggak akan konsisten kan," sebut Bahrum.
Baca Juga:
Terkait Korupsi Lahan Rorotan, KPK Sita Satu Rumah Mewah di Medan
"Tapi dengan adanya begini menjadi sebuah catatan
penting juga bagi aparatur di bawah lain supaya memang benar-benar bekerja
dengan baik," tambahnya.
Bahrum menilai dalam pemeriksaan yang dilakukan harus
transparan. Dia mengatakan di bawah kepemimpinan wali kota baru, ada mekanisme
yang berlaku untuk umum.
"Ya saya pikir harus begitu ya. Ya harus ada dulu
karena ini kan di bawah kepemimpinan Wali Kota baru tentunya ini ada sebuah
mekanisme, ada sebuah tata cara yang itu berlaku untuk umum dan ada komitmen
pakta integritas kepada bawahannya kan gitu," ujar Bahrum.
Selain itu, Bahrum juga meminta terkait persoalan
penyalahgunaan kewenangan bisa dibuktikan. Inspektorat diharapkan bisa
transparan dalam memprosesnya.
"Dan ketika melakukan semua ini dan ini kan memang
patut diduga. Saya pikir memang ya kita kan berbicara tentang persoalan
kegiatan-kegiatan yang dilakukan itu menyalahgunakan kewenangan, atau jabatan
ini kan harus benar-benar dapat dibuktikan. Maka kita harap proses-proses yang
dilakukan oleh inspektorat itu, itu memang bisa transparan. Jadi kan ini jangan
sampai, ini kadang-kadang sulit juga kita buktikan itu kan. Kecuali ya
ketangkap tangan," ujar Bahrum.
"Apalagi ini kan di Medan ini kan kita lihat suasana-suasana
yang begitu ini kan ya tanda petik selama ini kan dianggap sebuah hal-hal yang
biasa-biasa aja kan. Kami melihat bahwa walaupun itu sebenarnya harus terjadi
tradisi bahwa Ini ke depan nggak boleh ada hal-hal begini kan. Kan diawali
dengan kecil-kecil sebenarnya. Kalau kecil-kecil sudah kita mulai dan itu
konsisten tegak lurus ya," ujar Bahrum.
Bahrum berharap hal tersebut harus continue. Dia meminta
agar ke depan inspektorat harus perkuat pengawasan di internal.
"Ya memang, memang harus ada inspektoratnya itu harus
benar-benar bekerja. Jadi bahwa saya menyampaikan inspektorat ini lemah kalau
masih ditemukan begini. Jadi fungsi pengawasnnya masih kurang. Jadi bukan bahwa
itu dikatakan itu harus diminimalisir. Kalau masih ada begitu-begituan kan,
pengawasan internal itu harus diperkuat," ujar Bahrum.
Seperti diketahui, Bobby Nasution mencopot sementara
Muhammad Yasir Rizka dari jabatan Camat Medan Maimun. Bobby menyebut pencopotan
itu dilakukan secara profesional.
"Statusnya sekarang masih kita berhentikan sementara,
belum ada perubahan status karena memang kebutuhannya saya sampaikan kemarin
untuk pemeriksaan di Inspektorat. Saya tanya kemarin Inspektorat belum keluar
hasilnya. Jadi, sebelum keluar hasilnya, masih dalam tahap pemeriksaan.
Statusnya masih sama," kata Bobby di kantor Wali Kota Medan, Rabu (7/7).
Bobby kemudian bicara soal status Yasir, yang merupakan anak
Dubes RI di Maroko Hasrul Azwar. Dia mengatakan penilaian kinerja di Pemko
Medan tidak melihat siapa orang tua pejabat tersebut.
"Beginilah, kinerja kita semua ada landasannya. Kita
kerja ini ada landasannya. Ada patokannya, ada penilaian kerjanya. Saya rasa ya
penilaian kerja itu kan nggak masuk ya siapa orang tuanya, siapa keluarganya.
Jadi yang kita lihat landasannya, hanya landasan kerjanya saja," sebut
Bobby.
Bobby mengatakan proses pencopotan sementara Yasir telah
dilakukan secara profesional. Dia mengatakan pencopotan sementara dilakukan
untuk kebaikan warga. [qnt]