Warga lain, Tjoeng Karunia (65) dari Penjaringan, mengaku bahagia akhirnya bisa membawa pulang kartu transportasi gratis setelah menunggu lama.
“Senang banget, apalagi untuk lansia. Tahun lalu saya udah ngurus ke Cawang tapi gak ada kabar, sekarang akhirnya jadi juga,” katanya.
Baca Juga:
Menuju Kota Global Aglomerasi Jabodetabekjur, MARTABAT Prabowo-Gibran Dukung Rencana Pemprov Jakarta Jadikan Kolong Tol Jadi Ruang Publik Hijau
Selain kartu, Tjoeng juga menerima pin kuning dari TransJakarta sebagai penanda prioritas tempat duduk. “Dapat pin, katanya boleh duduk di mana aja asal bukan tempat cewek,” ucapnya sambil tertawa.
Antrean padat juga dialami Acung, warga Jakarta Barat, yang datang pukul 06.00 dan baru menerima kartu sekitar pukul 11.00. “Lima jam pas. Tapi petugasnya ramah, cuma memang ramai banget,” ungkapnya.
Meski antusias, sejumlah warga berharap alur pendaftaran bisa lebih tertata. Sintawati (62) dari Menteng Atas menilai prosesnya terlalu lama dan tidak teratur. “Saya dari jam 6 pagi, panas-panasan, belum dipanggil. Harusnya lebih sistematis, atau kartunya bisa diambil nanti di kelurahan,” sarannya.
Baca Juga:
Dana Rp14,6 Triliun Pemprov Jakarta Akan Digunakan Bayar Proyek Pembangunan Ibu Kota
Petugas Dishub, Ihsan, memastikan bahwa peserta yang sudah menyerahkan berkas dan foto akan langsung mendapatkan kartu pada hari yang sama. “Kalau sudah di sini dan difoto, pasti langsung jadi. Ditangani langsung,” ujarnya.
Indra (63) dari Penjaringan, yang juga telah mendapatkan kartu, mengaku senang dengan inisiatif Pemprov DKI ini. “Bagus banget programnya, semoga berlaku seumur hidup. Tapi antreannya memang harus dibenahi, kasihan yang tua,” katanya.
Program ini menjadi bagian dari upaya Pemprov DKI Jakarta dalam memperluas akses layanan publik dan transportasi bagi warga dari berbagai lapisan, terutama lansia, disabilitas, dan masyarakat berpenghasilan rendah.