WahanaNews.co | Resor Konservasi Wilayah Cilacap Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jawa Tengah menanggapi adanya dugaan kemunculan seekor macan yang masuk permukiman di Grumbul Kepetek, Desa Windunegara, Kabupaten Banyumas. Kabar tersebut lantas membuat heboh warga sekitar.
"Kami memang belum menerima permintaan resmi dari aparat setempat, baru sebatas pesan broadcast melalui WhatsApp. Namun kami akan teruskan ke pimpinan agar mendapatkan surat tugas untuk menyelidiki dugaan keberadaan macan tersebut," kata Kepala Resor Konservasi Wilayah Cilacap BKSDA Jateng Dedi Rusyanto.
Baca Juga:
Ribuan Warga Hadir, Saat Jokowi Blusukan di Banyumas Dampingi Luthfi
Ia mengakui berdasarkan pengalaman, aum macan atau binatang buas lainnya tidak seperti yang dibayangkan dalam pesan WhatsApp tersebut.
Kendati demikian baru sebatas informasi melalui WhatsApp, dia mengatakan pihaknya telah melaporkannya kepada pimpinan BKSDA Jateng agar segera mendapatkan surat tugas untuk mengecek kebenaran informasi tersebut. Dedi mengatakan informasi mengenai dugaan keberadaan macan di Desa Windunegara, Kecamatan Wangon, Banyumas itu baru pertama kali muncul.
"Selama ini belum pernah ada informasi tentang keberadaan satwa liar ini. Makanya, kami akan mengecek kebenaran informasi tersebut," katanya menjelaskan.
Baca Juga:
PLN Kolaborasi dengan Pemda Banyumas Manfaatkan Sampah untuk Co-firing PLTU
Bahkan, kata dia, pihaknya selama ini belum pernah melakukan identifikasi secara khusus terhadap jenis satwa liar besar yang kemungkinan hidup di kawasan hutan sekitar Desa Windunegara.
Ia mengatakan jika di wilayah itu memang terdapat satwa liar jenis mamalia besar seperti macan, area jelajah satwa tersebut bisa lebih dari 20 kilometer.
"Ya bisa jadi itu kawasan atau wilayah hutan macan, jelajahnya bisa sampai ke sana. Bisa jadi itu bagian dari ringnya, itu pun tidak setiap saat macan itu lewat situ, apakah dua hari sekali, satu minggu sekali, kita enggak bisa pastikan," katanya.
Namun apabila merupakan ring jelajah macan, kata dia, suatu saat macan tersebut akan melewati tempat itu. Menurut dia, hal itu merupakan perilaku khas satwa liar jenis mamalia besar.
"Kalau sejak zaman dulu lewatnya situ, suatu saat di kemudian hari akan lewat situ lagi. Biasanya satwa liar mamalia besar melakukan penandaan perilakunya demikian," kata Dedi.
Kepala Kepolisian Sektor Wangon Ajun Komisaris Polisi Suprijadi mengatakan pihaknya masih melakukan pemantauan secara langsung di lokasi guna memastikan keberadaan macan seperti yang diiinformasikan warga Grumbul Kepetek. Dalam hal ini, kata dia, seorang warga Grumbul Kepetek yang berprofesi sebagai petani mengaku mendengar auman macan.
"Ada juga yang melihat jejak kaki. Informasinya juga ada yang melihat di sekitar kandang kambing warga, terus mau dilempar hewannya kabur," katanya.
Ia mengakui baru kali ini ada informasi mengenai kemunculan macan meskipun wilayah Desa Windunegara dan Cikakak berdekatan dengan hutan. Terkait dengan hal itu, dia mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan saat beraktivitas di sekitar hutan.[bay]