WahanaNews.co | Warga terdampak bencana alam banjir dan longsor di Desa Sintuwu Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, membutuhkan bantuan air bersih.
"Iya, kami butuh bantuan air bersih karena air yang biasa dikonsumsi warga kondisinya keruh dan kotor," kata Sekretaris Desa Sintuwu Mohammad Safir dihubungi di Palu, Minggu (14/3).
Baca Juga:
Peneliti BRIN Ungkap Penyebab Hujan Sering Muncul di Wilayah Barat Indonesia
Safir mengatakan pemenuhan kebutuhan air bersih warga selama ini bergantung dari air sungai yang dialirkan melalui sarana intake yang dibangun pemerintah.
Saat hujan deras, air dari Sungai Katopi dan Sungai Kana'a meluap disertai material kayu dan batu ke permukiman warga pada Sabtu (12/3) pukul 17.30 Wita.
"Sehingga airnya kotor tidak bisa lagi digunakan untuk konsumsi," katanya.
Baca Juga:
Prediksi BMKG: Cuaca Ekstrem Landa Sejumlah Wilayah pada 21-22 Maret 2024
Selain air bersih, kata Safir, Pemerintah Desa Sintuwu juga membutuhkan bantuan alat berat untuk membersihkan material longsor dan banjir yang memutus dan menutup akses dari dan ke Dusun I dan Dusun II Desa Sintuwu.
"Kami juga butuh alat berat membersihkan material yang menutup jalan," kata Safir.
Ia mengatakan Dusun I dan Dusun II merupakan wilayah terdampak paling parah saat bencana banjir dan longsor itu. Di Dusun I, terdapat sekitar 48 rumah yang terdampak material longsor dan 15 rumah di Dusun II terdampak banjir.