WahanaNews.co, Solo - Kota Solo, disebut sebagai tempat dengan banyak warung penjual daging anjing. Mengapa fenomena kuliner ekstrem ini berkembang di sana?
Seperti dilansir WahanaNews.co pada Selasa (26/12/2023), sejumlah daerah di Jawa Tengah telah mencoba melarang konsumsi daging anjing, termasuk 14 daerah yang mengeluarkan peraturan daerah terkait.
Baca Juga:
Jawa Barat Diklaim Jadi Pemasok Utama Daging Anjing, DKPP Ungkap Hal Ini
Namun, di Kota Solo, larangan ini sulit diterapkan. Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, menjelaskan alasan di balik hal ini.
"Di Solo itu memang karena banyak yang mengkonsumsi, karena katanya kalau mengkonsumsi itu badannya menjadi lebih enak," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jateng, Sumarno di Hotel Po Semarang, Senin (13/6/2022) lampau.
Bahkan, sebagian masyarakat di kota itu menganggap daging anjing sebagai jamu. Hal itu membuat upaya untuk melarang konsumsi daging anjing semakin sulit.
Baca Juga:
Santap Daging Anjing Puluhan Warga di Papua Keracunan
Apalagi, warung-warung yang berjualan menu dengan bahan baku daging anjing terlanjur cukup banyak jumlahnya. Warung-warung itu juga sudah memiliki pelanggan.
"Solo belum melakukan pelarangan meskipun kami juga sudah mengedukasi, tapi belum intensif justru karena (warung) sudah terlalu banyak menjamur," jelasnya.
Meski demikian, pihaknya hingga kini masih terus berupaya menekan konsumsi daging anjing di Kota Solo melalui serangkaian kegiatan edukasi.