Pada kesempatan yang sama, Direktur PAUD Kemendikdasmen, Nia Nurhasanah, menyampaikan bahwa anak usia dini memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, dan hal ini perlu terus diasah agar menjadi bagian dari karakter anak hingga dewasa.
Pendekatan sains, menurut Nia, sebaiknya dilakukan melalui proses mengamati objek, mencari tahu, dan menyampaikan pendapat berdasarkan pemikiran anak, yang perlu diterapkan dalam proses pembelajaran untuk membentuk karakter ilmuwan cilik.
Baca Juga:
Prabowo Luncurkan Digitalisasi Pembelajaran: “Lompatan Besar” untuk Transformasi Pendidikan Nasional
"Ilmuwan cilik perlu dikembangkan karena dapat menanamkan pemikiran inovatif sejak dini yang dapat menjadi dasar bagi pengembangan kapasitas inovasi dan juga teknologi pada masa depan," ungkap Nia.
Ia juga menambahkan bahwa konsep-konsep sains dan teknologi dapat diperkenalkan secara sederhana.
“Pengenalan sains pada anak usia dini bukan semata-mata mempelajari konten, tetapi juga menumbuhkan sikap kritis, rasa ingin tahu, ketelitian, eksplorasi, serta berpikir teratur dan sistematis melalui eksperimen yang menyenangkan," ujar Nia.
Baca Juga:
Kemen PPPA Apresiasi Program Humanis Kemendikdasmen untuk Lindungi Anak di Sekolah
Dengan pendekatan yang menyenangkan dan berbasis eksperimen, anak-anak diharapkan tumbuh menjadi calon inovator yang mampu berkontribusi bagi kemajuan bangsa.
Program ini tidak hanya mendukung aspek kognitif anak, tetapi juga membentuk karakter dan kesadaran global mereka sejak dini.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.